15 Teknik Sederhana untuk Fotografi Makro

Fotografi Makro yaitu fotografi dengan jarak yang sangat dekat pada objek yang akan di potret, untuk hasil gambar yang lebih detail dan tajam, namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik, seperti mikroskop. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang di hasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Pada umumnya fotografi makro memiliki objek foto binatang-binatang kecil, seperti: serangga, lalat, lebah, kupu-kupu, semut dan objek kecil lainnya untuk mengeksplorasi detail dan tekstur yang tidak tampak jelas secara kasat mata, tapi jika di foto secara makro tekstur objek-objek tersebut akan terlihat secara lebih detail pada foto. Berikut kami memiliki beberapa teknik fotografi makro untuk anda.

1. Pilihlah Lensa Terbaik

Jarak fokus lensa makro umumnya berkisar antara 50mm hingga 200 mm. Meskipun kebanyakan lensa zoom mengusung pengaturan makro, biasanya kemampuan untuk memperbesar gambar kurang dari setengah ukuran lensa makro sebenarnya, serta perbandingannya di mulai dengan 1:1 dan tidak kurang. Sebuah lensa berukuran 50-60 mm cocok untuk fungsi umum makro, tetapi jika anda ingin subjek lebih tajam, anda harus menggunakan lensa dengan jarak 100mm, tapi harganya lebih mahal lagi. Untuk objek seperti kupu-kupu dan capung, pemilihan lensa jenis ini sangat cocok, karena focal length yang di miliki juga harus lebih fokus. Lensa dengan jarak 150-200 mm adalah yang termahal, tapi anda akan mendapatkan gambar yang lebih tajam saat memotret subjek yang sedang terbang, seperti kupu-kupu.

Foto Makro
Lensa terbaik untuk foto makro yaitu berkisar antara 50-200 mm (atau lebih) untuk hasil gambar yang lebih tajam

2. Gunakan Tabung Ekstensi untuk Mendekatkan Jarak Fokus Lensa

Tabung ekstensi yang terletak antara bagian belakang lensa dan bodi kamera membuat lensa menjadi semakin fokus dan menghasilkan gambar yang lebih jernih untuk subjek yang kecil. Sebagai contoh, anda dapat memotret sebuah bunga besar yang dihinggapi seekor kumbang dengan sebuah lensa pembesaran berukuran 18mm hingga 200mm dan dengan tambahan sebuah tabung ekstensi berukuran 20mm. Cara ini secara alternatif lebih murah dibandingkan anda membeli sebuah lensa makro, yang tidak begitu cocok untuk di gunakan di luar ruangan. Serta, dengan tabung ekstensi yang pas, anda dapat membidik subjek anda secara lebih tajam lagi, dengan jarak fokus yang lebih dekat. Tambahkanlah tabung ekstensi pada kamera anda lebih banyak lagi, sehingga anda dapat memotret foto makro secara tidak terbatas.

3. Gunakan Fungsi Diopter Pada Kamera Anda Untuk Membuat Lensa Fokus Lebih Dekat

Filter Close-up adalah elemen lensa single yang kelihatan seperti alat pembesar magnifying glasses pada kamera anda. Filter-filter tersebut berada pada bagian elemen terdepan dan menyediakan alternatif yang lebih mudah untuk menjalankan fungsi sebuah lensa makro yang di namakan Pukka. Lensa tersebut hadir dengan berbagai jenis kelebihan yang terdapat dalam diopter. Filter close-up dapat diatur pada +1+2 or +4 dengan pembesaran diopter. Diopter juga tersedia dalam sistem filter Cokin Style Square. Gunakan fungsi diopter pada kamera Dslr atau mirrorless anda, untuk pemotretan close-up yang sesungguhnya.

4. Gunakan Aperture untuk Mengontrol Depth of Field

Untuk mendapatkan depth of field yang paling pas, gunakan aperture yang lebih kecil yaitu sekitar f/16 atau f/22. Anda akan mendapatkan ukuran setengah dari depth of field yang dapat anda raih saat menggunakan aperture f/22, yang berukuran sekitar 15mm adalah terbaik. Cara terbaik lainnya yang dapat anda gunakan untuk foto yang lebih tajam yaitu dengan menggunakan aperture penuh sekitar f/2.8 atau f/4. Satu kelebihan dari pilihan terakhir tersebut yaitu, segala sesuatu yang tidak fokus dalam gambar akan nampak seperti gelembung-gelembung lingkaran yang kelihatan sangat menakjubkan.

5. Kombinasikan Cahaya Flash dengan Light Ambient

Dengan subjek anda yang kian beragam, akan menjadi sangat menyenangkan jika anda menambahkan kombinasi cahaya selain flash, agar foto anda menjadi semakin hidup. Sebagai contoh, anda dapat memotret gabungan dari dua dedaunan, lalu anda dapat melihat kedua gambar tersebut mendapatkan cahaya alami. Tapi, pada bagian bawah gambar hanya diberikan cahaya flash kamera dan shutter speed hanya difungsikan pada salah satu gambar saja, sehingga latar belakang dari gambar lainnya menjadi lebih gelap.

6. Gunakan Perangkat “Third Hand”

“Third Hand” adalah sebuah perangkat penting sebagai pelengkap dalam fotografi makro. Fungsinya adalah untuk mengatur posisi subjek atau memindahkannya pada posisi yang anda inginkan. Perangkat ini juga memungkinkan anda untuk mengatur posisi latar belakang yang anda inginkan.

7. Dapatkan Pola Komposisi Yang Terbaik

Meskipun anda dapat meng-crop foto anda kemudian, akan lebih baik untuk mendapatkan komposisi yang sudah baik langsung dari kamera (tanpa cropping) pada data, serta memotret sebanyak mungkin. Dengan pola close-up yang detail, anda dapat memenuhi frame secara menyeluruh sehingga tidak ada jeda pada tampilan gambar. Untuk alternatif lain, perlihatkan seluruh pola pada tampilan gambar.

foto makro
Perlihatkan seluruh pola pada tampilan gambar untuk foto makro yang lebih menawan

8. Titik Fokus

Hal yang sangat penting, yaitu untuk mengatur titik fokus ketika memulai fotografi makro dengan subjek yang kecil. Anda dapat secara dramatis mengubah tampilan gambar dengan memilih titik fokus yang tepat. Sebagai contoh, anda dapat memotret dua gambar dengan bukaan aperture yang sama maksimal, tetapi fokus dirubah dengan jarak beberapa milimeter untuk menghasilkan efek yang sangat berbeda.

9. Periksa Layar LCD Panel

Gunakan fasilitas LCD untuk memastikan anda memotret apa yang anda inginkan, sebelum anda berpindah tempat. Lihat dengan seksama pada pinggir frame dan pastikan tidak ada gangguan. Hindarkan subjek dari benda yang tidak di inginkan pada tampilan dan pastikan komposisi anda hanya terkonsentrasi pada subjek. Membawa baterai cadangan juga merupakan hal yang penting karena me-review foto akan menguras baterai.

10. Memotretlah Setelah Hujan Turun

Setelah hujan adalah waktu yang bagus untuk mencari objek untuk fotografi makro, ketika benda-benda sekitar dipenuhi tetesan air. Mendekatlah ke subjek untuk mendapatkan bagaimana titik hujan menjadi “lensa pembesar”. Titik hujan memperbesar pola di permukaan tempatnya menempel.

11. Hindari Guncangan Pada Kamera

Tak peduli seberapa baik tangan anda memegang kamera saat memotret foto makro, guncangan kamera tetap saja seringkali mengganggu foto anda. Anda juga harus selalu menggunakan tripod dalam fotografi makro. Jika anda memilikinya, anda harus menggunakan remote untuk menekan tombol shutter dengan tepat, agar efek blur pada subjek anda tidak berlebihan.

12. Jangan Memotret Saat Cuaca Berangin

Untuk beberapa alasan yang sama, mengapa anda harus menggunakan tripod dan sebuah remote pengontrol dalam fotografi makro, angin juga merupakan salah satu penghambat dalam fotografi makro. Pergerakan subjek yang disebabkan oleh angin dapat mengganggu dan membuat hasil foto makro anda berantakan. Jika anda terpaksa harus memotret saat cuaca berangin, bersabarlah dan tunggu hingga angin berhenti lalu kemudian anda dapat memotret, serta tingkatkanlah shutter speed anda, sebisa mungkin.

13. Bereksperimenlah dengan Jarak

Fotografi makro yaitu mengambil gambar dengan jarak dekat, tapi seberapa dekat itu adalah keputusan anda. Perhatikan subjek anda dan cobalah lihat lebih spesifik tiap detail yang menurut anda paling menarik. Perbesarlah sedekat mungkin, sebisa anda dan isilah tampilan dengan bagian terkecil dari subjek anda. Anda dapat me-review kembali dan memberi subjek anda ruang untuk jeda. Latar belakang pada foto anda juga dapat membantu, sehingga konteks gambar lebih jelas serta menciptakan skala yang tepat. Saat anda memotret subjek anda berkali-kali dalam waktu yang singkat, ambillah jeda beberapa detik untuk bereksperimen dengan jarak dan lihatlah bagaimana hasil foto anda.

Fotografi makro
Bereksperimenlah dengan jarak agar skala dalam foto makro menjadi semakin tepat

14. Pencahayaan yang Tepat

Memberikan pencahayaan yang tepat untuk subjek anda merupakan hal terpenting dalam fotografi makro. Cahaya alami merupakan hal terbaik jika itu memungkinkan, tapi kadang-kadang juga anda membutuhkan sumber cahaya tambahan. Apapun yang anda potret, jangan menambahkan cahaya flash pada kamera anda, karena itu dapat merusak subjek foto makro anda. Sebagai gantinya, gunakanlah alat untuk memindahkan cahaya yang sudah ada atau gunakanlah cahaya flash untuk menyebarkan cahaya buatan secara lebih alami. Pencahayaan yang tepat telah dilakukan dalam beberapa jenis fotografi, tetapi dalam fotografi makro, ini sangat penting, sebab sekecil apapun bayangan cahaya yang ada dapat merusak kesempurnaan gambar yang anda telah susun.

15. Bangunlah Lebih Cepat

Mungkin ini kelihatan bukan tips dalam fotografi, tapi kebanyakan subjek dalam fotografi makro lebih aktif di pagi hari. Jika anda ingin memotret serangga, anda lebih cocok untuk memotret di pagi hari, ketika serangga tersebut masih terlelap. Anda juga harus ingat bahwa pada pagi hari embun yang menempel pada bunga sangat indah untuk di potret. Trik ini sangat populer dalam dunia fotografi makro.

Kesimpulan

Fotografi makro merupakan jenis fotografi yang sangat menarik perhatian banyak orang, sebab  fotografi satu ini sangat berbeda dengan jenis fotografi lainnya. Anda dapat memotret subjek/objek dengan jarak sangat dekat, tanpa adanya bantuan alat optik pembesar. Ada begitu banyak eksperimen yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan hasil foto makro anda. Poin utama dalam fotografi makro, yaitu lensa. Lensa yang anda gunakan juga harus mengusung pengaturan makro. Semoga uraian tips dan teknik foto makro diatas dapat bermanfaat bagi anda, serta untuk tips-tips keren untuk jenis fotografi lainnya, silahkan klik di @foto.co.id, Sampai jumpa 🙂

 

Scroll to Top