17 Teknik Dasar Belajar Fotografi Secara Otodidak | Wajib Tau!

Bagi sebagian orang, khususnya bagi pemula atau yang baru ingin belajar fotografi, belajar fotografi itu identik dengan kata sulit dan mahal. Apakah selalu seperti itu?

Tidak juga. Tidak sulit kok. Yang penting anda punya kemauan yang kuat serta kesungguhan untuk belajar, semuanya pasti ada jalannya.

Apakah mahal? Apakah harus dengan membeli kamera mahal sekelas DSLR atau mirrorless dulu baru bisa belajar? Jawabannya tetap sama. Tidak juga. Tidak mesti pake kamera mahal dulu untuk memulai.

Anda bisa mulai belajar fotografi secara otodidak dengan kamera apapun itu. Bahkan kamera ponsel atau smartphone anda juga bisa anda jadikan senjata untuk belajar fotografi.

Ingat kata pepatah, tidak ada rotan akar pun jadi. Tak ada DSLR, kamera smartphone pun jadi hehehe 🙂 Gak percaya kamera ponsel bisa menghasilkan foto berkualitas sekelas DSLR atau mirrorless? Simak trik ampuh hasilkan foto keren dengan kamera hp atau smartphone disini.

Masih merasa sulit dan mahal untuk belajar fotografi? Ubah mindset anda. Anda yang pemula dan baru mulai belajar fotografi. Bisa mulai belajar fotografi secara otodidak. Tidak mesti ikut kursus apalagi sekolah fotografi.

Banyak cara untuk belajar fotografi dan menjadi fotografer profesional meski bermodal belajar mandiri atau otodidak saja. Ibarat kata peribahasa, banyak jalan ke Roma. Banyak jalan untuk belajar fotografi.

Belum mampu kursus atau sekolah fotografi? Belajar saja secara otodidak. Caranya? Banyak. Salah satunya lewat internet. Internet kini merupakan gudangnya ilmu. Mau belajar apapun ada di internet.

Jangan salah yah, belajar secara otodidak pun bisa membuat anda menghasilkan karya sekeran jepretan fotografer professional ternama loh? Serius. Gak pake bo’ong hehehe :)Pengen tau rahasianya?

Pahami dan pelajari 17 teknik dasar belajar fotografi secara otodidak berikut ini. Apa saja teknik dasar tersebut? Penasaran? Yuk, mari kita simak bersama satu per satu 🙂

  1. Temukan Role Model Terbaik Anda — Learning from the Master

Salah satu cara tercepat dalam belajar, belajar apapun itu termasuk belajar fotografi secara otodidak adalah dengan belajar dari yang terbaik. Belajar dari yang sudah ahli di bidangnya. Learning from the Best. Learning from the Master.

Bahkan ada sebuah peribahasa Cina yang terkenal yang berujar: “Belajar satu malam dengan seorang yang superior, yang terbaik sama nilainya dengan belajar dengan orang yang biasa – biasa saja bertahun-tahun”

Sungguh sangat menghemat waktu anda bukan? Yah. Anda tetap bisa belajar otodidak, namun belajarnya harus langsung dari orang yang anda jadikan teladan. Referensi anda dalam belajar. Jangan dari yang biasa – biasa saja.

Dalam bidang fotografi, siapa master fotografi dunia? Yah, harus dunia dong, jangan hanya dari Indonesia saja. Tidak berkembang. Kalau mau menjadi yang terbaik dengan cara tercepat. Habiskan waktu anda dengan belajar otodidak langsung melalui referensi para maestro fotografi terbaik dunia.

Menurut Tung Desem Waringin, Pelatih Sukses No.1 Indonesia, Jika anda ingin melakukan sesuatu atau menguasai suatu bidang dengan kemungkinan berhasilnya 98%, belajarlah dan kerjasama langsung dengan orang-orang yang terbaik di bidangnya yang ada di dunia.

Kalau anda belum mampu mencontoh yang terbaik, minimal memiliki mentor yang sudah professional yang bisa anda jadikan teladan dalam belajar. Kalau mau diibaratkan, seorang fotografer pemula itu layaknya seorang anak kecil yang masih perlu bimbingan.

Singkatnya, anda harus punya seorang referensi yang bisa anda jadikan contoh. Siapapun yang anda anggap sudah ahli, bisa anda jadikan master! Mencontoh yang dimaksud bukan berarti menjiplak atau melakukan imitasi dengan meng-copy mentah-mentah, bukan!

Tapi, melakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Lama kelamaan dengan sejumlah modifikasi yang anda lakukan, akan lahirlah gaya atau teknik foto yang baru khas anda sendiri. Gaya yang orisinal hasil kreasi anda sendiri. Keren, bukan?

  1. Pilih Kamera Terbaik Anda

Anda sudah punya kamera? Apa jenis kamera yang anda miliki sekarang, kamera DSLR, mirrorless, kamera saku, atau kamera smartphone? Apapun kameranya, anda dapat menjadikannya sebagai alat, sarana dan kendaraan anda untuk menjadi fotografer professional nantinya.

Ibarat berperang, anda wajib memiliki senjata dan amunisi. Nah, kamera itulah senjata sekaligus amunisi anda. :)Manfaatkan kamera apapun yang anda miliki.

Namun, jika anda ingin lebih serius dalam dunia fotografi, alangkah lebih baik jika anda bisa menginvestasikan uang dan waktu anda untuk membeli kamera DSLR atau kamera mirrorless.

Yah, ini jika anda ingin benar-benar serius mendalami seni fotografi professional. Sekaligus sebagai sebuah bentuk investasi jangka panjang. Dengan demikian, proses belajar anda bisa lebih berkesan, memorable dan inspiratif 🙂

  1. Belajar Mengenali Dan Mengoperasikan Kamera Anda

Salah satu langkah pertama yang terpenting dalam belajar fotografi otodidak adalah dengan belajar mengenali dan mengoperasikan kamera anda. Apa fungsi dari fitur yang ada di kamera anda. Apa kegunaan tombol-tombol yang ada di kamera anda.

Dan tentu saja hal ini tergantung dari apa jenis kamera yang anda miliki.

Jujur, sebagai pemula, mudah bagi kita untuk merasa bingung dengan beragam tombol, menu, dan fitur-fitur yang ada dalam sebuah kamera. Apalagi pada kamera sekelas DSLR atau mirrorless ataupun kamera film.

Sudah pasti lebih ribet bin njlimet abis dah hahaha 🙂 Anda bingung? Sama, saya juga bingung… yah udah, mari kita bingung berjamaah aja bro hahaha 🙂

Apapun jenis kamera yang anda miliki, pada dasarnya ada 3 fitur dasar standar yang dimiliki hampir semua jenis kamera. Apa saja itu? Shutter speed (kecepatan rana), aperture (bukaan) dan tingkatan ISO.

Dengan memahami kegunaan masing-masing fitur, akan lebih mudah bagi anda untuk menghasilkan foto yang keren, menarik dan berkualitas.

  1. Potret Lebih Dekat Ke Objek – Fokus Ke Objek Yang Ada Dalam Foto

Setiap kali anda melihat suatu objek, bergeraklah lebih mendekat (bisa juga dengan menggunakan zoom, namun tidak terlalu disarankan) agar frame atau foto terlihat terisi penuh oleh objek yang ingin anda fokuskan.

Jangan meninggalkan banyak ruang kosong dalam frame atau foto anda karena akan terlihat tidak menarik oleh mata yang memandang dan objek foto terlihat tidak detail.

Coba perhatikan 2 buah foto dibawah ini. Mana yang menurut anda lebih menarik untuk dilihat? Foto yang pertama atau kedua? Kalau anda jeli, jelas foto yang kedua lebih menarik dan indah untuk dilihat, bukan? 🙂

  1. Potret Dengan Cepat Untuk Menangkap Momen

Jangan ragu dan terlalu lama dalam men-setting dan melakukan pengaturan pada kamera anda, karena boleh jadi anda bisa kehilangan momen – momen yang bagus untuk di-capture pada objek bidikan anda.

Karena itu ambillah gambar sebanyak mungkin dengan secepat mungkin, sesegera mungkin. Tidak usah pusing dan khawatir tentang pengambilan gambar yang terlalu banyak karena anda bisa menghapusnya nanti.

Yang penting, capture dulu, potret dulu dengan cepat, baru nanti dipelajari masing-masing foto yang sudah diambil tersebut. Mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dibuang. Sesederhana itu hehehe 🙂

  1. Pelajari Aspek Komposisi Foto Yang Menarik

Aspek komposisi memegang peranan yang sangat penting dalam fotografi. Kalau boleh dikatakan salah satu yang paling penting. Khususnya bagi anda yang hobi dan memiliki passion dalam bidang fotografi.

Karena komposisi akan menentukan seberapa bagus foto anda, apakah foto anda memiliki makna dan cerita ataupun feel atau hanya sekedar jepret – jepret biasa saja.

Apalagi jika anda ingin mencari rejeki dari hasil foto anda. Anda yang ingin mengkomersilkan hasil jepretan anda, lakukan segala usaha dan upaya agar foto anda terlihat bagus, keren dan menarik. Memiliki komposisi yang pas, seimbang dan indah.

Karena jujur, manusia adalah makhluk visual yang sangat mudah tergerak oleh apa yang dilihat oleh mata mereka. Nah, jika anda memiliki foto dengan komposisi dan elemen-elemen yang seimbang, indah dan menarik.

Jangan ragu untuk mengkomersiilkannya. Anda bisa menawarkannya kepada orang, teman atau siapa saja yang kira-kira akan tertarik denganhasil foto anda. Anda bisa memanfaatkan internet dan media social untuk mengkomersiilkannya.

Satu hal yang harus anda ingat adalah upayakan agar hasil jepretan atau foto anda mengarahkan mata pada objek yang difokuskan dengan keseimbangan komposisi, elemen, dan warna yang menarik dan eye-catching.

  1. Selektif Dalam Menampilkan Elemen-Elemen Dalam Foto

Bersikaplah lebih selektif dan jauhkan elemen – elemen yang tidak perlu yang dapat mengganggu dan mengalihkan perhatian mata ke objek utama sebagai fokus dari foto anda. Istilah kerennya point of interest.

Bagaimana cara melakukannya? Banyak caranya. Salah satu cara termudah adalah dengan melakukan pengaturan komposisi lewat viewfinder atau jendela bidik yang ada di kamera anda.

Geser posisi tempat anda akan memotret untuk menghindari elemen-elemen yang tidak diinginkan yang bisa menggangu objek utama dalam viewfinder atau jendela bidik anda seperti sampah yang ada di tanah, ranting pohon yang jatuh, kabel listrik, jari tangan anda ataupun tali kamera yang terlihat lewat jendela bidik.

Cara lain yang bisa anda lakukan adalah dengan memanfaatkan aplikasi photo editing atau menggunakan software foto editor seperti Adobe Photoshop untuk menghilangkan elemen – elemen yang mengganggu keindahan foto anda. Anda juga bisa melakukan teknik panning untuk menonjolkan objek utama dalam foto anda.

  1. Pelajari Depth of Field (Kedalaman Fokus Foto)

Ambillah foto sesering mungkin, dimana saja dan kapan saja. Lakukan latihan memotret dengan menggunakan bukaan yang berbeda dan coba periksa hasil foto anda. Pelajari bagaimana unsur Depth of Field (kedalaman fokus foto) mempengaruhi hasil bidikan anda.

Anda akan menemukan bahwa Depth of Field yang lebih kecil atau sempit (f-stop lebih kecil, misalnya f/2.8) menghasilkan gambar yang semua fokusnya tertuju pada objek utama dan backgroundnya terlliihat lebih kabur.

Teknik foto ini cocok digunakan untuk memotret orang-orang yang anda sayangi dan anda kasihi seperti anak anda, pasangan anda, ataupun binatang kesayangan anda, foto model, dll.

Sebaliknya, untuk Depth of Field yang lebih besar (f-stop lebih besar, misalnya f/22) akan menghasilkan foto dengan fokus ke semua area yang terlihat dalam viewfinder atau jendela bidik. Teknik ini sangat bagus untuk digunakan memotret pemandangan.

  1. Bereskperimen Dengan Shutter Speed

Salah satu hal yang sangat menarik dan menyenangkan ketika anda bergelut dalam dunia fotografi adalah anda memiliki kemampuan untuk memperlambat kurun waktu atau menangkap objek sepersekian detik.

Shutter atau rana adalah mekanisme yang mengontrol berapa lama sensor terkena cahaya. Semakin lama shutter membuka semakin banyak cahaya dapat ditangkap oleh sensor.

Shutter berbentuk seperti bilah yang dapat membuka dan menutup dengan cepat, tetapi lama waktu membukanya bisa diatur yang dinamakan dengan shutter speed.

Shutter speed tinggi akan menghasilkan objek freeze tidak bergerak dan Shutter speed rendah atau kecepatan rana lambat akan menangkap gerakan dari objek bergerak (gambar menjadi blur).

Dua faktor utama yang mengendalikan eksposur adalah shutter speed dan aperture. Dengan perkembangan teknologi, saat ini sudah ada yang namanya electronic shutter dimana tidak lagi melibatkan mekanisme bilah yang membuka dan menutup, tetapi sepenuhnya rekayasa elektronik.

  1. Perhatikan Karakter Cahaya (Arah dan Intensitasnya)

Istilah lain dari fotografi adalah melukis dengan cahaya. Gunakan pencahayaan alami, pastikan pencahayaan yang ada cukup. Jangan berlebihan apalagi kurang. Perhatikan karakter cahaya, bagaimana arah dan intensitasnya. Hal ini sangat penting.

Perhatikan posisi matahari sehingga anda bisa mengetahui dengan jelas arah sumber cahaya yang ada. Hal ini sangat penting jika anda ingin menghasilkan foto yang terang, tajam dan jernih.

Jika anda ingin melakukan foto siluet, lakukan pemotretan dengan posisi matahari tepat berada di belakang objek. Sebaliknya, jika anda ingin cahaya fokus pada objek maka lakukan pemotretan dengan posisi matahari berada di depan atau disamping objek.

Selain cahaya alami yang bersumber dari matahari, anda juga bisa menggunakan cahaya lampu atau flash dari kamera anda. Penggunaan lampu dianggap lebih fleksibel dalam menentukan arah datangnya cahaya sehingga dapat menghasilkan foto yang lebih tajam.

  1. Perhatikan Cuaca

Salah satu faktor penentu lain selain cahaya dan pencahayaan adalah cuaca. Coba lihat situasi di sekitar anda, di luar rumah sekarang. Apakah cuacanya mendukung atau tidak. Pikirkan dan putuskan apakah anda ingin memasukan background langit dalam foto atau tidak.

Jika mendung atau berawan, sebisa mungkin hindari latar belakang langit. Sebaliknya ketika hari cerah, lakukanlah pemotretan dengan menempatkan langit sebagai background dan elemen dalam foto anda.

Jika memungkinkan dan kamera anda mendukung, gunakanlah filter seperti Filter Polarizer. Hal ini akan membantu anda membuat langit menjadi lebih birum kaya warna kontras dan efek – efek menarik lainnya.

  1. Gunakan Mode Kamera Yang Cocok Untuk Anda

Setiap kamera khususnya kamera professional seperti DSLR dan mirrorless setidaknya memiliki beberapa mode pemotretan. Ada yang otomatis, ada juga yang semi-otomatis.

Jangan hanya terpaku dan mengandalkan mode AUTO atau PROGRAM yang serba otomatis karena terkadang menghasilkan foto yang tidak sesuai apa yang anda inginkan.

Gunakanlah mode yang semi-otomatis (seperti aperture priority, AV, shutter speed priority, Tv, dll) agar anda bisa mengontrol settingan tertentu untuk mendapatkan foto yang lebih indah dan sesuai dengan keinginan anda.

  1. Belajar Teknik Foto “Panning”

Anda tau apa itu panning? Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Ciri-ciri foto dengan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. Anda mungkin penasaran. Bagaimana sih teknik foto panning itu? Ada 8 langkah mudah menerapkan teknik foto panning, simak tipsnya dibawah ini.

  1. Pilih shutter speed yang lebih rendah dari yang anda sering gunakan. Mulai dengan 1/30 sec kemudian coba shutter speed yang lebih rendah. Shutter speed yang digunakan tergantung pada jumlah cahaya dan kecepatan objek, gunakan 1/60 sec hingga 1/8 sec
  2. Posisikan diri anda di tempat dimana pandandan anda terhadap objek tidak akan terhalang oleh siapapun, atau apapun. Pertimbangkan juga background dari objek anda, meskipun akan blur tapi jangan sampai mengganggu objek anda. Background yang berwarna akan cenderung menghasilkan blur yang bagus.
  3. Jika anda menggunakan lensa yang panjang, gunakan tripod atau monopod dengan head yang bisa berputar agar pergerakan kamera lebih mulus dalam mengikuti objek.
  4. Jika anda menggunakan kamera dengan auto focus motor servo, anda dapat membiarkan kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol shutter.
  5. Jika kamera anda tidak memiliki auto focus yang cukup cepat, anda harus melakukan pra-fokus pada kamera anda di tempat dimana anda aan menekan tombol shutter.
  6. Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol shutter untuk mengambil fokus pada objek, jika pergerakan tangan anda sudah relatif sama dengan objek maka tekan penuh tombol shutter (lakukan selembut mungkin untuk mengurangi guncangan pada kamera)
  7. Setelah anda menekan tombol shutter terus ikuti arah pergerakan objek sampai proses pengambilan gambar selesai
  8. Terakhir jangan lupa untuk terus praktek, praktek dan praktek. Kenapa? Yah, seperti kata pepatah: “practice makes perfect” praktik membuat kita mahir dan piawai. Lakukanlah banyak latihan dalam mempraktekan teknik

 

  1. Coba Perspektif Dan Angle Yang Berbeda

Cobalah memotret dari tempat yang tidak biasa. Coba perspektif yang berbeda. Foto dari sudut pandang atau angle dan perspektif yang biasa-biasa saja maka hasilnya pun akan biasa-biasa saja.

Karena itu, cobalah memotret dari angle atau perspektif yang berbeda. Misalnya, jongkok dan potretlah dari sudut dan perspektif yang lebih rendah dari objek fotonya. Dengan begitu foto kita akan memberi kesan khusus yang tidak biasa dilihat mata manusia normal.

Atau sesekali cobalah memotret pesawat yang terbang dari tempat yang paling rendah dan horizontal. Sehingga memberi efek lain pada mata dan foto anda.

Mengambil foto dengan perspektif yang unik, berbeda dan tidak biasa dapat menciptakan kesan yang mendalam pada foto anda. Hal ini juga akan membuat foto tersebut lebih memorable (selalu dikenang).

Dengan perspektif yang berbeda, akan menciptakan ilusi optik atau efek optikal pada mata sehingga objek foto yang dihasilkan terlihat unik, tidak biasa dan berbeda.

  1. Jaga Keseimbangan Antara Foreground dan Background (Latar Depan Dan Latar Belakang)

Bagi sebagian orang, salah satu kesulitan terbesar adalah memotret dan meng-capture keindahan pemandangan alam yang 3 dimensi kedalam sebuah foto yang bersifat 2 dimensi. 3D menjadi 2D tanpa kehilangan esensi dan efek dari 3D nya. Bingung?

Saya juga bingung jelasinnya hahaha 🙂 sederhananya adalah bagaimana merekam keindahan alam tersebut dalam sebuah foto namun, foto tersebut tetap terasa “hidup” dan benar-benar meng-capture panorama alam tersebut.

Untuk memudahkan anda, perhatikan gambar foto dibawah ini.

Jika anda perhatikan, foto ini memiliki Komposisi dan kreativitas yang luar biasa. Mengapa saya bilang begitu? Coba lihat lebih seksama.

Sang fotografer benar-benar kreatif dan cerdas menangkap dan meng-capture serta memadukan keindahan alam dengan perspektif 3D.

Lihatlah bagaimana pegunungan yang ada terasa jauh, karena ada pohon sebagai pembandingnya yang terletak lebih dekat dengan mata. Ini salah satu jenis foto perspektif yang benar-benar indah. Keren sekali, bukan?

  1. Ciptakan Konsep Yang Menarik

Saat anda ingin memotret, apakah anda sering kebingungan menentukan seperti apa konsep fotografi yang ingin anda gunakan? Konsep dalam fotografi itu sangat penting.

Konsep fotografi adalah sebuah ide dasar yang dapat dikembangkan menjadi sebuah karya foto yang dapat menceritakan maksud dan tujuan dari sebuah foto. Dengan mengetahui konsep apa yang anda usung, akan memudahkan anda dalam menghasilkan foto yang baik, menarik dan unik.

Ada 5 jenis konsep yang umum dalam fotografi, khususnya sebagai referensi anda saat hunting foto. 🙂

  1. Tempo Doeloe

Ingin bernostalgia ke masa lalu? Senang dengan aksesoris dan fashion tahun 90-an? Coba konsep yang satu ini. Konsep ini ternyata masih banyak digunakan oleh para fotografer.

Umumnya hasil akhir foto menggunakan warna hitam putih atau sephia untuk lebih mendukung suasana tempo dulu.

Namun, satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah peralatan, property dan wardrobe-nya khususnya pada saat pemotretan sehingga dapat menguatkan kesan tempo doeloe yang ingin ditampilkan

  1. Imajinasi

Anda suka dengan tokoh – tokoh anime? Jika anda pencinta serial anime dan senang dengan salah satu karakter anime yang ada, anda dapat mencoba konsep yang satu ini.

Untuk memaksimalkannya, gunakan studio dan bantuan artificial lighting yang pas setelah itu lakukan editing foto. Maka hasil gambar yang ada nantinya bisa lebih maksimal.

  1. Vintage

Konsep yang satu ini layak anda coba. Manfaatkan lokasi yang jarang dikunjungi orang. Lokasi-lokasi yang bernuansa 80-an seperti jembatan penyebrangan yang jarang digunakan orang. Sesuaikan juga outfit atau wardrobe yang digunakan agar menambahkan kesan yang lebih vintage.

  1. Glamour

Konsep yang satu ini memadukan dan mengkombinasikan pencahayaan, make up, dan sentuhan brush untuk menghaislkan sebuah karya yang unik sekaligus romantic, dramatis dan sensual dari sebuah objek.

Jangan lupa untuk melakukan photo editing seperti koreksi warna, penambahan elemen hingga sentuhan brush agar gambar yang terlihat lebih hidup dan menarik.

  1. Siluet

Bagi anda yang pemula, konsep yang satu sangat layak anda coba. Siapkan seorang model yang bisa melakukan pose yang menunjukan bentuk badannya sendiri (sebaiknya bagian wajah tidak perlu menghadap kamera).

Anda juga tidak perlu mengkhawatirkan tentang bagaimana kostum yang digunakan karena hal itu bukanlah hal yang terpenting dalam konsep yang satu ini.

  1. Sering – Seringlah Melihat Hasil Karya Fotografer Lain

Salah satu cara lain dalam belajar fotografi secara otodidak adalah dengan melihat-lihat hasil karya fotografer lain. Terutama fotografer-fotogrefer yang sudah professional. Apalagi fotografer yang senang melanglang buana khusus untuk hunting foto.

Biasanya hasil karya mereka special dan bisa dinikmati. Dari hasil karya mereka anda bisa mengenal dan mempelajari bagaiama teknik sudut pandang atau angle, teknk pencahayaan, pengaturan tone, pemilihan perspektif yang unik, dan seterusnya.

Beberapa media social yang terkenal seperti Facebook dan Instagram biasanya menjadi ajang atau media bagi para fotografer tersebut untuk memajang dan menampilkan hasil karya dan jepretean mereka.

Anda bisa belajar banyak dari cara mereka mengambil gambar, membidik objek secara macro, pengaturan cahayanya, pengaturan efek bokehnya, angle dan perspektifnya, dan lain sebagainya.

Demikian postingan kami kali ini tentang 17 teknik dasar belajar fotografi secara otodidak khusus untuk pemula. Bagaimana pendapat anda? Yuk, berdiskusi di kotak komentar. 🙂

Scroll to Top