7 Teknik Handal untuk Foto Freezing yang Keren

Membekukan subjek atau yang lebih sering di sebut dengan foto freezing, menjadikannya seolah-olah berhenti adalah suatu hal yang agak sulit di lakukan saat pemotretan. Foto freezing yaitu memotret subjek yang sedang bergerak, dan kebanyakan kamera tak begitu handal dalam melakukan hal tersebut. Biasanya anda akan mendapatkan hasil foto blur (lebih sering disebut bayangan kabur) karena subjek bergerak dalam frame ketika shutter terbuka. Berikut kami memiliki 7 teknik foto freezing untuk anda, yang pastinya tidak mengakibatkan motion blur dalam foto anda, dan masih memberi kesan ilusi bahwa subjek anda bergerak.

Tingkatkan Shutter Speed Kamera

Foto blur terjadi karena subjek atau kamera bergerak saat shutter terbuka. Dengan subjek yang bergerak cepat, seperti balapan mobil atau seorang anak yang berada diatas ayunan, solusinya yaitu untuk menggunakan shutter speed yang lebih cepat. Subjek anda tidak akan bergerak dengan secepat mungkin saat shutter terbuka untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas tanpa adanya gerakan blur. Jika kamera anda memiliki shutter priority, gunakanlah dan tingkatkan shutter speed kurang lebih 1/200 per-detik atau lebih, jika subjek anda bergerak cepat. Cobalah untuk memotret beberapa kali dan tetap tingkatkan shutter speed hingga foto anda lebih jelas.

foto freezing
Untuk hasil gambar terbaik, anda dapat meningkatkan pengaturan shutter speed pada kamera saat memotret memotret mobil balap yang bergerak cepat

Jika kamera anda tidak memiliki shutter priority, kurangi pengaturan nilai ISO. Nilai ISO yang rendah (seperti 50 atau 100) akan mengurangi kecepatan shutter speed secara otomatis karena anda telah mengaturnya secara efektif pada sensor kamera yang di dalamnya terdapat banyak cahaya. Masalah yang timbul saat anda menggunakan shutter speed yang cepat yaitu anda tidak hanya membuat freeze pada gerakan subjek anda, tapi juga anda menghentikan gerakan ilusi dalam gambar tersebut. Hal tersebut dapat mengakibatkan subjek anda tidak bergerak seutuhnya, contohnya: saat anda memotret mobil balap.

Ikuti Subjek yang Akan di Potret

Solusi terbaik saat anda ingin memotret foto freeze yaitu kamera anda harus mengikuti subjek. Potret mereka saat berada pada posisi yang tepat (seperti saat mereka dekat dengan anda). Sebab, kamera anda akan mengikuti subjek saat shutter terbuka, dan subjek jadi semakin tajam daripada latar belakang dalam foto. Latar belakang menjadi lebih agak kabur karena juga bergerak secara relatif mengikuti kamera dalam waktu yang sama. Hasilnya adalah gerakan blur yang menarik, seperti yang kita inginkan saat memotret subjek yang bergerak cepat.

Gunakan Teknik Pencahayaan yang Lebih Lama (Long Eksposur)

Pencahayaan yang lebih lama merupakan hal yang jelas, tapi beberapa orang tidak menggunakannya secara efektif. Ketika anda ingin menunjukkan suatu tindakan dalam gambar, gunakanlah shutter speed yang lebih pelan. Cara lain untuk menunjukkan pergerakan, yaitu dengan menggunakan shutter speed lebih lama pada sebuah tripod dan atur kamera anda pada shutter yang mendekati jarak waktu 20 hingga 30 detik. Jika anda berada di tempat yang ramai, beberapa orang pasti akan tetap diam di tempat dan yang lainnya bergerak. Benda lainnya yang tidak bergerak yaitu, seperti bangunan, jalan raya, pasar di pinggir jalan atau orang tertentu akan menjadi fokus ketika sesuatu yang bergerak melewatinya. Ini adalah teknik yang menarik serta kreatif yang berpusat pada shutter speed yang pelan untuk menunjukkan pergerakan. Hal ini juga dapat menunjukkan seberapa ramai lokasi tersebut.

teknik foto freezing
Untuk menunjukkan pergerakan dalam foto freezing, anda dapat menggunakan teknik long eksposur

Manfaatkan Teknik Panning

Teknik lain yang dapat fotografer gunakan untuk menunjukkan pergerakan dalam gambar, yaitu panning. Panning ialah teknik efektif yang sederhana yang membawa efek lawan dari teknik pencahayaan yang lama di atas. Sambil menjalankan fungsi panning, fotografer dapat mengatur shutter pada kecepatan yang lebih rendah antara 1/15 hingga 1/30 per-detik dan menggerakkan pada kecepatan yang sama dengan subjek. Dengan melakukan hal ini, subjek akan nampak lebih fokus dan latar belakang menjadi blur. Teknik panning memberi anda Sudut pandang (Point View) dalam foto yang berbeda, daripada saat anda menggunakan teknik pencahayaan yang lama. Teknik ini menjadikan penyimak dari foto anda akan merasakan jika mereka juga bergerak diantara subjek serta gambar tersebut juga di dominasi oleh mereka. Secara efektif, fotografer dapat meraih hasil foto dengan efek yang menakjubkan. Anda juga dapat bermain dengan teknik panning dan mendapatkan efek yang berbeda. Sebagai contoh, anda dapat menggunakan teknik panning pada kendaraan yang bergerak, hal ini akan memberi anda efek yang lebih menarik daripada subjek yang hanya diam/tidak bergerak. Menggunakan teknik panning sambil bergerak dengan kecepatan yang sama pada subjek, memberi anda kesan berbeda daripada menggunakan teknik panning dengan objek yang tidak bergerak pada sebuah kendaraan yang sedang berjalan.

Gunakan Sinkronisasi Rear Curtain

Teknik berikutnya yang dapat menjadi pertimbangan dan menjadi kombinasi antara pencahayaan lama serta panning, yaitu pemanfaatan fungsi flash pada kamera anda. Untuk memulainya, anda harus memahami bahwa shutter tidak hanya memiliki satu curtain (lampu flash) tapi, memiliki dua curtain. Flash pertama terbuka untuk menampilkan sensor, dan kemudian rear curtain (Flash Kedua) mengikutinya untuk menutup atau menyembunyikan sensor dari cahaya yang ada. Biasanya, ketika kita menggunakan flash, curtain awal pada shutter terbuka. Kemudian flash menyala, dan second curtain kemudian tertutup. Flash meng-sinkronisasi cahaya dengan tepat ketika first curtain terbuka, sekitar 1/180 per-detik hingga sekitar 1/200 per-detik pada kamera yang sedang ber-operasi. Setelah first curtain terbuka dan flash menyala, Gambar terekam pergerakan menjadi terhenti.

Bagaimana-pun juga, ketika shutter masih terbuka, sumber cahaya masih men-sketsa sebuah gambar pada sensor hingga lampu flash kedua (second curtain) tertutup. Mari kita bayangkan sebuah lingkaran yang masuk dalam tampilan gambar dari sisi kanan, karena tidak melalui sisi kiri dalam gambar, flash menyala dan membekukan (freeze) gambar kedalam sensor. Tapi dengan shutter yang terbuka,foto blur dari lingkaran tersebut melewati tampilan gambar dan masih terekam. Akhirnya, foto lingkaran tersebut terlihat seperti memiliki “jejak” di dalamnya, menghilangkan sesuatu yang ada di hadapannya. Sangat ganjil.

teknik foto freeze
Anda dapat memanfaatkan cahaya flash untuk foto freezing yang lebih menarik

Kebanyakan fotografer menggunakan sinkron shutter speed yang lebih pelan, untuk mendapatkan banyak sumber cahaya yang lebih. Ini sering disebut sebagai shutter drag. Yang kita bahas disini adalah shutter speed yang sangat pelan. Ini tidak biasanya di gunakan pada sinkronisasi rear curtain dengan shutter speed pelan, yaitu 1 detik. Hal ini akan menjadi sangat tidak mungkin, bahwa efek pada gambar di kombinasikan dengan waktu tersebut untuk membidik pergerakan subjek.

Posisi Merupakan Hal Penting

Dengan subjek yang bergerak cepat dalam kamera atau menjauh dari kamera, perubahan ukuran pada sensor akan terjadi pada shutter yang pelan daripada subjek yang bergerak perlahan dalam tampilan. Pada banyak kasus, ini berarti bahwa saat anda berada di posisi samping dan ingin memotret mobil ketika bergerak cepat dari arah kiri ke kanan, carilah posisi diujung atau disudut dan potretlah mobil tersebut saat melintas di hadapan anda. Teknik ini juga bermanfaat untuk situasi pemotretan non-racing. Cobalah anda praktekkan sendiri, atau pada subjek yang bergerak cepat. Anggaplah pergerakan tersebut mengarah atau menjauh dari kamera, daripada hanya pergerakan sudut ke sudut dalam tampilan.

Perhatikan Momen Terbaik untuk Memotret

Momen puncak merupakan momen terbaik, dan seringkali pergerakan dalam momen tersebut terhenti. Sebagai contoh saat anda memotret pada pertandingan basket, pelatih basket melompat pada posisi puncak dan anda memotretnya. Di sisi lain, para pemain ada yang juga lompat atau tetap berdiri, tapi yang terekam tadi adalah saat anda memotret pemain yang berada pada puncak lompatannya. Ini merupakan waktu yang sempurna dan tepat untuk di potret, sebab momen ini terjadi begitu singkat dalam sebuah pertandingan game yang bergerak cepat. Hal ini juga terjadi pada pertandingan olahraga lainnya, jika anda dapat menemukan momen puncak untuk di potret, berarti anda juga telah dapat menemukan momen ketetapan serta anda dengan mudah dapat membekukan subjek (freeze the subject).

Kesimpulan

Teknik foto freezing merupakan teknik dalam fotografi yang susah-susah gampang untuk dilakukan. Sebab, anda harus berfokus dan menentukan di bagian mana pergerakan subjek yang ingin anda hentikan untuk dibuat freeze. Anda juga harus memilih gerakan yang tepat dan pas untuk foto freezing, sehingga tidak terjadi motion blur saat anda memotretnya. Teruslah mencoba hingga anda mendapatkan hasil foto freezing, seperti yang anda inginkan. Semoga uraian diatas bermanfaat bagi anda, untuk info dan tips-tips fotografi keren lainnya, anda bisa klik di https://foto.co.id/topik/tips-teknik-tutorial/, Sampai jumpa dan salam fotografi 🙂

Scroll to Top