Cara Terhandal Memotret Pemandangan dengan Kamera DSLR

Fotografi Landscape memang sangat menakjubkan. Kamera DSLR anda dapat memotret keindahan serta pesona suatu tempat untuk sebuah gambar dalam pembingkaian. Kepiawaian dan cara anda dalam menyusun foto tersebut dengan cara sedemikian rupa dapat menciptakan sebuah karya seni yang bernilai dan bukan hanya sekedar foto saja.

Pengaturan Pada Kamera DSLR untuk Memotret Landscape

Di manapun anda akan memotret, entah di pegunungan yang luas ataukah dirawa yang curam, pengaturan optimal pada kamera DSLR anda secara mendasar, yaitu sebagai berikut:

Modus Metering: Evaluative

Modus Drive: Single Shot

Modus Shooting: Aperture Priority

Aperture: f/11 hingga f/16

Pengaturan ISO: 100 hingga 200

Mode Fokus: Single Shot

Poin Auto-Fokus: Single Auto-Fokus

Jarak Fokus (Focal Length): 24mm hingga 35mm

Stabilisasi Gambar: Jika kamera atau lensa anda memiliki pilihan ini, gunakanlah. Khususnya jika kecepatan Shutter Speed dibawah 1/30 per-detik.

Ketika anda memotret pemandangan/Landscape, dengan objek seperti: bunga atau mahluk hidup yang menetap, seperti seekor burung yang sedang bertengger dipohon atau seekor buaya yang ada diatas sebatang kayu, menggunakan Aperture Priority adalah pilihan yang tepat. Jika anda memotret bunga, perbesarlah untuk mengisi tampilan dengan bunga tersebut dengan menggunakan sebuah telephoto pada focal length 100mm atau lebih. Cara lain, anda dapat menggunakan sebuah lensa makro dan bukaan aperture yang lebih luas. Anda juga dapat menggunakan aperture serta focal length/jarak fokus yang lebih luas, saat anda memotret binatang di sebuah rawa.

Memotret Gambar Landscape

Ketika anda memotret sebuah pemandangan, anda berarti memotret sebuah gambar yang luas. Sebuah gambar yang mencakup keindahan suatu tempat secara menyeluruh. Jadi, pastinya anda ingin semua yang ada dalam gambar tersebut menjadi lebih fokus. Artinya, anda memerlukan depth of field yang lebih luas. Untuk depth of field yang luas, komposisi dalam foto tersebut memegang peranan penting. Menempatkan sebuah pohon tepat ditengah-tengah gambar, tidak semenarik jika anda menempatkannya dibagian samping dalam gambar.

Jika anda berada ditempat yang tandus atau dekat rawa, kenali terlebih dahulu poin penting ditempat tersebut, untuk keuntungan anda sebelum memulai memotret. Bukalah mata anda dan berfikirlah. Anda takkan pernah tau ada seekor burung yang mengamati anda dari atas sebuah pohon atau seekor buaya yang mungkin muncul di permukaan. Hentikan diri anda dan kamera anda untuk memotret objek yang tidak natural, potret jarak jauh, garis yang berlebihan, tempat yang curam dan hal serupa untuk anda tiadakan dalam gambar.
landscape

Tips

Jangan tempatkan garis horisontal ditengah gambar. Tempatkanlah garis tersebut dibagian atas dalam gambar, ketika poin terpenting dalam foto landscape anda mendominasi bagian bawah dalam tampilan, contohnya ketika anda memotret bukit pasir di gurun. Tempatkan garis horisontal di bagian bawah pada gambar, ketika bagian fokus terpenting dalam foto landscape mendominasi bagian teratas dalam tampilan foto anda, seperti ketika anda memotret sebuah hamparan pegunungan yang luas. Jika objek foto landscape anda mendominasi banyak warna, seperti: sebuah sungai/rawa, danau atau sebuah ladang gandum, jadikan hasil fotonya lebih menarik dengan menambahkan sentuhan warna, seperti cahaya/sinar keemasan saat matahari terbit dan menyinari dedaunan.

Gunakan Tripod

Karena menggunakan kecepatan Shutter Speed yang lebih, anda harus mengimbanginya dengan menggunakan bukaan lensa lebih kecil pada aperture. Anda harus memastikan bahwa kamera anda dapat bekerja selama pencahayaan. Faktanya, jika anda dapat memotret dengan kecepatan rata-rata shutter speed, menggunakan tripod dapat menguntungkan anda. Juga, gunakanlah sebuah kabel atau sambungan untuk mekanisme wireless untuk kinerja kamera yang lebih baik.

Tentukan Focal Point dalam Foto Anda

Semua pemotretan membutuhkan pilihan yang tepat untuk focal point di dalamnya, begitupun dengan foto landscape. Faktanya, fotografer landscape yang tidak menggunakan focal point dalam gambarnya, akan mendapatkan hasil foto yang kelihatan datar dan membuat para penyimak fotonya tidak menjadi tertarik dengan gambar yang disajikan (dan mungkin saja mereka berpaling dengan cepat). Ada begitu banyak unsur Focal point dalam foto landscape, bisa berasal dari bangunan atau pepohonan dan bebatuan atau siluet dll. Jangan hanya memikirkan tentang focal point, tetapi juga dimana anda menempatkannya. Peranan the rule of thirds dalam hal ini menjadi sangat penting.
landscape

Tentukan Latar Depan Pada Foto

Salah satu elemen terpenting yang harus anda perhatikan secara saksama dalam pemotretan landscape yaitu, latar depan dan penempatan point of interest didalamnya. Ketika anda melakukan hal ini, anda akan menciptakan hasil foto yang lebih menarik dan jarak fokus yang lebih tajam pada pemotretan anda.

Jadikan Langit Sebagai Bahan Pertimbangan

Elemen lain yang dapat di jadikan bahan pertimbangan dalam foto landscape anda yaitu langit. Kebanyakan foto landscape memiliki latar depan foto atau langit yang mendominasi, ini menyebabkan salah salah satu atau banyak hasil dari foto anda menjadi membosankan, jika suasana langit saat anda memotret sedang mendung atau cahayanya berlebihan serta tidak memungkinkan, jangan biarkan langit mendominasi pemotretan anda dan tempatkanlah garis horisontal diatas subjek foto anda (jika anda juga ingin memastikan latar depan dalam foto sudah bagus). Tapi, jika langit kurang mendukung ataupun berawan serta memberi kesan warna yang redup, berikan tambahan sinar dengan menempatkan garis horisontal pada bagian bawah. Pertimbangkan kondisi pencahayaan langit saat ingin memotret gambar anda atau gunakanlah filter (contohnya: memberi tambahan filter pada satu bagian tertentu dalam foto dapat menambah kesan berwarna dan lebih kontras.

Garis

Satu pertanyaan yang mungkin muncul di benak anda ketika memotret foto landscape yaitu: “bagaimana saya memanjakan mata orang yang melihat gambar saya ini”? ada banyak cara untuk melakukan hal tersebut (yang utama yaitu latar depan yang bagus) tapi salah satunya lagi yang terbaik dalam sebuah pemotretan yaitu memanjakan para penyimak foto dengan garis yang anda tampilkan dalam gambar untuk membawa mereka masuk kedalam gambar tersebut. Garis memberi jarak fokus dalam gambar, skala, serta dapat menjadi point of interest untuk gambar dan garis itu sendiri dengan membuat pola dalam pemotretan anda.
landscape

Potretlah Sesuatu yang Bergerak

Ketika kebanyakan orang berfikir bahwa foto landscape kebanyakan tentang suatu pemandangan yang tenang, teduh dan lingkungan yang pasif. Tapi, kenyataannya foto landscape yang seperti itu menjadi kurang menarik dan kesannya menjadi tak lengkap. Untuk menyampaikan pesan yang ada dalam gambar, potretlah sesuatu yang bergerak agar foto terkesan menjadi lebih hidup dan membuat suasana hati menjadi terkesan saat memandangnya serta menciptakan point of interest di dalamnya. Contohnya: memotret pepohonan disaat cuaca sedang berangin, ombak dilautan, guyuran air terjun, burung yang sedang terbang dialam bebas dan awan yang sedang bergerak.

Bekerja Samalah dengan Cuaca

Tampilan dalam gambar anda dapat berubah kapan saja bergantung pada kondisi cuaca setiap waktu. Karena itu, memilih waktu yang tepat untuk memotret adalah sesuatu yang begitu penting. Banyak fotografer pemula memilih hari yang cerah dan berfikir saat itulah waktu yang tepat untuk memotret dengan kamera mereka. Kenyataannya, memotret di hari yang bercuaca ekstrim saat hujan lebat, dapat memberikan anda kesempatan yang lebih baik untuk menciptakan foto dengan suasana tampilan yang lebih nyata serta isi yang lebih menantang. Memotret dengan guntur, angin, kabut, awan yang mendung, sinar matahari yang redup saat langit mendung, pelangi, matahari terbit atau tenggelam dan lain-lain, serta bekerja sama dengan beraneka ragam cuaca ini jauh lebih menantang daripada anda hanya menunggu hari yang cerah saat matahari memancarkan sinarnya.

Perhatikan “Golden Hours” Saat Ingin Memotret

Jangan pernah memotret pada saat tengah hari, ketika cahaya memantulkan banyak bayangan. Waktu terbaik untuk memotret yaitu saat fajar atau senja, karena saat itulah cahaya memancarkan sinar terbaiknya dan kita dapat membuat foto landscape menjadi lebih hidup. Waktu ini sering disebut sebagai “Golden Hours” dan sangat cocok untuk memotret landscape dengan beberapa alasan yang menjadi pertimbangan di dalamnya, tak satu pun yang dapat dipungkiri bahwa “golden light” yang ditawarkan juga sangat berkesan untuk dipersembahkan kepada kita. Alasan lainnya, yaitu saat-saat tersebut memberikan angle yang tepat untuk cahaya serta memberikan dampak yang baik pada tampilan dalam gambar, menciptakan pola yang berkesan pada dimensi serta tekstur untuk foto anda.

Kesimpulan

Memotret pemandangan atau lebih sering disebut dengan Foto Landscape memang merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi para pecinta fotografi, apalagi jika anda sangat tertarik dengan keindahan alam. Untuk mendapatkan hasil gambar terbaik sesuai yang anda inginkan, anda harus memahami betul pengaturan kamera yang anda pakai untuk memotret. Kamera DSLR untuk memotret, yang menjadi pembahasan dalam artikel ini. Kiranya dapat membantu anda dalam menciptakan karya-karya foto landscape yang menakjubkan serta mampu membuat para penyimaknya menjadi terkesima ketika memandang hasil karya anda. Semoga dapat bermanfaat 🙂

Referensi:

http://www.dummies.com/photography/digital-photography/shooting/photographing-landscapes-using-your-digital-slr/

http://digital-photography-school.com/11-surefire-tips-for-improving-your-landscape-photography/

Scroll to Top