Kamera Mirrorless atau DSLR, Manakah Yang Terbaik?

Perdebatan panjang antara kamera mana yang terbaik, DSLR atau Mirrorless, Β memang sudah ada sejak lama dan mungkin tidak akan ada habis-habisnya. Karena keduanya memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sehingga dari dulu hingga sekarang, jika diberikan pertanyaan pilih mana, DSLR atau mirrorless, apa jawaban anda? semuanya kembali kepada anda.

Tergantung banyak hal. Yang paling utama adalah tergantung pada kebutuhan, tujuan penggunaan dan budget yang anda miliki πŸ™‚

Dulu kita dengan mudah mengatakan bahwa kamera jenis interchangeable-lens sebagai kamera DSLR, tetapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Mengapa? Yah, karena kamera yang bisa diganti-ganti lensanya bukan cuma kamera DSLR, tetapi juga kamera jenis baru yang sekarang lagi booming dan trending, kamera mirrorless.

Apa sih sebenarnya perbedaan antara kamera DSLR dengan kamera mirrorless? Manakah diantara keduanya yang lebih baik atau terbaik? Untuk menjawabnya, mari kita telusuri bersama khususnya dari segi bobot, bibit dan bebetnya.

Yah, dari segi kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagaimana anda sudah siap? Mari kita lanjutkan πŸ™‚

Sebelumnya, jika anda ingin naik kelas dari sekedar kamera smartphone atau point and shoot (kamera kompak) ke kamera yang lensanya dapat diganti – ganti (interchangeable – lens camera), anda memiliki 2 pilihan utama: kamera DSLR atau mirrorless.

Kedua jenis kamera ini adalah kamera digital, melakukan tugas yang sama, namun dengan kekuatan dan kelemahan masing – masing yang tentu saja pada gilirannya nanti akan mempengaruhi keputusan anda dalam membelinya.

PERBEDAAN ANTARA KAMERA DSLR DENGAN MIRRORLESS

Kamera SLR (Single Lens Reflex) merupakan jenis kamera yang telah ada selama lebih dari 100 tahun. Seperti pendahulunya yang berbasis film, kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) masih menggunakan cermin untuk memantulkan cahaya dari lensa ke viewfinder (jendela bidik) sehingga anda akan melihat persis apa yang dilihat kamera secara optikal.

Bila anda mengambil gambar, cermin tersebut akan naik dengan cepat, shutter (rana) di depan sensor akan terbuka dan cahaya akan mengenai sensor sehingga bisa dilakukan pengambilan gambar.

Setelah itu, cermin dapat dengan cepat kembali ke posisi semula untuk menampilkan objek di viewfinder (jendela bidik).

Sedangkan kamera mirrorless, seperti namanya, tidak perlu cermin atau alat pemantul. Cahaya akan melewati lensa dan langsung jatuh tepat ke sensor gambar seperti dalam kamera kompak atau smartphone.

Gambar objek akan ditampilkan pada layar LCD atau electronic viewfinder setelah itu anda bisa menekan tombol shutter dan gambar atau foto anda akan langsung tersimpan.

BAGUSAN MANA KAMERA DSLR ATAU MIRRORLESS?

Untuk menjawab bagusan mana diantara kedua kamera sebenarnya sangatlah relatif dan subjektif sifatnya. Semuanya berpulang kepada anda. Banyak hal yang harus anda perhatikan dan anda pertimbangkan.

Setidaknya ada 8 faktor utama yang harus anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli kamera yang terbaik untuk anda, apakah DSLR atau Mirrorless. Faktor apa sajakah itu? Ini dia.

  1. Ukuran dan Berat
  2. Kemampuan dan Akurasi Auto Focus
  3. Previewing Object
  4. Kualitas Video
  5. Kecepatan Shutter
  6. Kapasitas Baterai
  7. Kelengkapan Lensa dan Aksesoris
  8. Harga

Mari kita bahas satu per satu.

8 FAKTOR UTAMA YANG HARUS ANDA PERTIMBANGKAN

  1. Ukuran dan Berat

Dari segi ukuran, badan kamera DSLR secara umum relatif lebih besar, karena kamera DSLR harus mempunyai ruangan tersendiri untuk cermin dan untuk mekanisme shutter. Tetapi belakangan ini porsi ruangan untuk itu semakin hari semakin kecil.

Seperti pada Canon EOS 100D yang beratnya sekitar 600 gram dengan lensa zoom kit yang terpasang. Tetapi harganya sepertinya agak berat di kantong khususnya untuk kamera ukuran entry-level.

Sebuah model yang lebih ekonomis bisa anda lihat pada Canon EOS 700D dengan berat 710 gram. Masalah berat memang relatif karena sangat tergantung dengan jenis lensa yang digunakan.

Sementara kamera mirrorless tidak memiliki cermin dan mekanik shutter, sehingga bodi kamera bisa lebih kecil dari DSLR, kamera mirrorless juga memiliki konstruksi yang sederhana dan kompak. Sebuah kamera mirrorless Olympus PEN-EPL5 beratnya hanya kurang dari 4450 gram termasuk lensa.

Sementara kamera mirrorless terkecil, Panasonic Lumix GM1 hanya seberat 204 gram dan berukuran persis kamera kompak atau kamera saku sehingga benar-benar bisa dikantongi.

Semuanya kembali kepada anda. Apakah ukuran dan berat menjadi faktor yang anda pertimbangkan? Anda sendiri yang harus menjawabnya.

  1. Kemampuan dan Akurasi Auto Focus

Kamera DSLR menggunakan mekanisme cermin untuk mengalihkan cahaya ke sensor khusus yang digunakan dalam proses yang disebut phase detect auto focus (PDAF). Sensor mengukur konvergensi dari dua berkas cahaya untuk kemudian mengkondisikan lensa ke dalam fokus.

Sementara kamera mirrorless karena tidak memiliki cermin, kebanyakan kamera ini harus menggunakan teknik yang relatif lebih lambat yang disebut sebagai Contrast Detect Auto Focus (CDAF) – metode yang sama yang digunakan pada kamera point and shoot dan kamera smartphone.

Sensor gambar menangkap satu bagian kecil dari objek gambar yang sedang dibidik, melakukan tes seberapa tajam objek yang dapat ditangkap, tes lagi sampai mendapatkan fokus yang paling tepat.

Deteksi kontras terbilang sangat lambat dalam membidik dan menangkap objek dengan keadaan cahaya rendah atau minim atau untuk objek bergerak karena gerakan objek yang cepat membingungkan kamera.

Tetapi kamera mirrorless terbaru seperti Olympus OM-D EM-1, memiliki prosesor yang lebih cepat yang dapat mendeteksi kontras dengan lebih cepat, sehingga bisa fokus secepat kamera DSLR, meski untuk foto sport belum bisa menyamai PDAF.

Bahkan model kamera mirrorless yang baru akhir-akhir ini hadir dengan teknologi satu sensor untuk menggabungkan kedua teknik auto focus PDAF dan CDAF. Teknologi memang terus berkembang, sistem AF tidak melulu PDAF atau CDAF tetapi bisa saja lebih canggih lagi.

Seperti Sony yang tengah mengembangkan teknologi hybrid AF yang merupakan kombinasi contrast detection dan phase detection atau Panasonic dengan DFD (Depth from Defocus) atau Canon dengan AF Dual Pixel-nya.

  1. Previewing Object

Hal ini menjadi perbedaan utama antara kamera DSLR dengan kamera mirrorless. Dimana kamera mirrorless tidak memiliki jendela bidik optic atau optical viewfinder. Proses pembidikan gambar atau framing di kamera mirrorless dilakukan lewat layar LCD atau jendela bidik electronic (electronic viewfinder/EVF)

Sedangkan, kelebihan viewfinder yang ada di kamera DSLR adalah bahwa pengguna dapat melihat gambar optical langsung di mana hasilnya biasanya lebih jernih, tajam, responsif dan lebih cerah dibanding yang elektronik.

Sebelumnya karena kamera mirrorless harus menangkap preview gambar pada layar LCD maka kendalanya kadang di siang hari yang cerah menjadi susah untuk dilihat.

Namun untuk generasi terbaru electronic viewfinder sudah jauh lebih baik, responsif, cerah dan preview gambar tampilannya sama dengan yang akan disimpan nantinya juga akan ada banyak informasi yang ditampilkan dalam histogram.

Diharapkan kedepannya teknologi electronic viewfinder (EVF) semakin baik dan mampu menyamai kejernihan optical viewfinder namun dengan ukuran dan kebutuhan ruang yang lebih kecil.

Meski kecil namun rata-rata LCD yang terpasang di dalam kamera mirrorless sudah berukuran 3 inchi sehingga cukup nyaman digunakan untuk menonton playback gambar atau video yang direkam.

  1. Kualitas Video

Pada kamera mirrorless generasi pertama perbedaan yang mencolok juga ada pada kualitas gambar dan video yang dihasilkan karena banyak noise dan warna yang tidak cerah. Namun pada kamera mirrorless generasi terbaru, perbedaan hasil gambar dan video dengan kamera DSLR nyaris tidak kelihatan.

Hal ini karena vendor terus berinovasi dan menggunakan sensor dan prosesor yang lebih baik. Jika sebelumnya kamera DSLR high-end menggunakan sensor yang sangat besar yang disebut sensor full frame.

Maka saat ini kamera mirrorless pun sudah mulai dilengkapi dengan sensor full frame seperti pada Sony A7 dan A7R dimana hal ini tentunya semakin meningkatkan kinerja dan kualitas kamera mirrorless itu sendiri.

Dengan bodi yang ringan dan kompak, kamera mirrorless juga sangat baik saat digunakan untuk merekam video saat melakukan perjalanan. Teknologi video hingga resolusi 4K pun sudah dibenamkan di kamera mirrorless sehingga hasil rekaman video dengan menggunakan kamera mirrorless kini tidak kalah dengan hasil kamera DSLR.

Sebagian pengguna mengaku bahwa hasil video yang dihasilkan kamera mirrorless bahkan lebih tajam dibanding kamera DSLR.

  1. Kecepatan Shutter

Perbedaan yang paling jelas dirasakan adalah mekanisme shutter kamera mirrorless yang tidak berisik dan fleksibel, berbeda dengan shutter pada kamera DSLR karena ketika menekan tombol shutter terjadi flip up pada mirror. Dengan kamera mirrorless, pengguna dapat melakukan foto candid tanpa takut ketahuan.

Meskipun demikian, shutter kamera mirrorless masih dianggap lebih lambat dibanding shutter pada kamera DSLR sehingga kamera ini tidak cocok digunakan oleh anda yang ingin memotret objek yang bergerak dengan cepat.

Beberapa kamera mirrorless sudah memiliki electronic shutter yang dilakukan tanpa pergerakan mekanik sehingga menghasilkan shutter tanpa suara dan kecepatannya mampu mencapai 1/32.000 detik. Namun tentunya ada beberapa efek samping jika anda menggunakan mode ini, salah satunya adalah terjadinya jello effect.

  1. Kapasitas Baterai

Secara umum, kamera mirrorless dianggap memiliki baterai yang lebih boros daripada kamera DSLR. Hal ini bisa terjadi dikarenakan ukuran baterai yang juga kecil karena disesuaikan dengan bodi kamera. Hal ini utamanya karena kamera mirrorless memerlukan daya yang lebih besar untuk melakukan Live View dari sensor ke LCD.

Sedangkan pada kamera DSLR yang menggunakan optical viewfinder (jendela bidik optik) mungkin tidak membutuhkan daya sama sekali sehingga lebih hemat baterai. Namun demikian, baterai juga tetap akan cepat habis jika kamera menggunakan mode Live View dalam waktu yang lama.

Rata-rata kamera DSLR mampu memotret 700 – 1000 foto dalam satu pengisian baterai. Sedangkan, untuk kamera mirrorless biasanya hanya mampu memotret 200 – 400 foto saja.

  1. Kelengkapan Lensa dan Aksesoris

Kamera mirrorless memang sangat menarik karena bodinya yang mungil, ramping dan kompak serta memiliki pengaturan yang simpel dan sederhana. Selain itu, kamera mirrorless juga didukung dengan berbagai aksesoris yang beragam.

Termasuk lensa kamera karena kamera ini memiliki teknologi Mirrorless Interchangeable Lens Camera (MILC) sehingga anda bisa mengganti lensa kameranya sesuka anda sama seperti pada kamera DSLR.

Kamera mirrorless memiliki flange distance (jarak antara sensor dengan kamera) yang sangat pendek sehingga kamera mirrorless bisa menggunakan lensa apapun yang sesuai yang tentunya tergantung pada adapter yang sesuai.

Adapter lensa DSLR bisa dibeli jika anda ingin menggunakan lensanya untuk kamera mirrorless. Namun, yang harus diingat adalah bahwa hal ini akan mengubah zoom (focal point) yang berdasar pada crop factor dan juga akan menonaktifkan fitur seperti autofocus.

Dengan lensa yang sesuai kamera mirrorless juga bisa digunakan untuk berbagai jenis pemotretan mulai dari wide angle, zoom dan sebagainya.

Di pasaran kini sudah banyak tersedia berbagai macam ukuran lensa untuk kamera mirrorless bahkan beberapa vendor sudah memberikan paket lensa lengkap pada paket pembelian kameranya.

Sistem mirrorless dari vendor seperti Pentax Q dan Samsung Seri NX memiliki lensa paling sedikit karena perusahaan ini memilih untuk membuat sistem mirrorless sendiri – sendiri. Sistem Micro Four Third lah yang memiliki pilihan paling banyak karena sistem tersebut adalah pionir dan pelopor yang dibentuk oleh beberapa perusahaan dimana lensanya didukung oleh Olympus, Panasonic, Sigma, Tamron, dan perusahaan sejenis lainnya.

  1. Harga

Oke, sekarang kita bahas poin terakhir. Poin yang lebih sensitif tapi penting, yaitu poin tentang harga. Jika dibandingkan dengan kamera DSLR, rata-rata harga kamera mirrorless memang lebih murah. Namun dalam beberapa kasus, ada kamera DSLR yang entry level khususnya yang lebih murah dibandingkan dengan kamera mirrorless.

Dengan teknologi yang dibenamkan serta fitur dan kemampuan yang dimiliki, harga kamera mirrorless sebenarnya sangat menguntungkan khususnya buat anda yang menginginkan kamera berkualitas DSLR dengan harga yang lebih terjangkau.

Satu hal yang perlu diingat adalah dengan harga yang murah ini, tidak lantas membuat kamera mirrorless terkesan murahan. Karena memang ada perombakan dari beberapa fitur yang dimiliki DSLR sehingga vendor bisa menekan biaya produksi.

Rata-rata kamera mirrorless yang paling banyak diburu pembeli adalah kamera mirrorless yang harganya sekitar 5 jutaan seperti Canon EOS M10 Kit 15 – 45 mm dan Canon EOS M3 15 – 45 mm.

Namun jika anda menginginkan kamera mirrorless yang harganya 3 jutaan pun masih banyak di pasaran. Sebut saja Pentax Q-7 Kit 5 – 15 mm Nikon 1 J3 Kit 10 – 30 mm, Panasonic Lumix DMC-GF3K Kit dan sebagainya.

Ada juga kamera mirrorless yang harganya memang tidak murah dan tidak ramah kantong. Hal ini wajar karena kamera mirrorless tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi terbaru seperti Leica M240 Body dengan harga 90 jutaan atau bahkan Leica M-Monochrom (tipe 246) yang harganya mencapai Rp. 109.550.000!

Hal ini tidak mengherankan. Seperti kata pepatah ada harga, ada barang. Ada harga, ada kualitas. Jika anda ingin kamera mirrorless atau pun kamera DSLR yang lebih baik, beranilah untuk berinvestasi dengan membeli kamera yang memiliki fitur dan spesifikasi yang lebih tinggi dan lebih baik.

Nah, sahabat fotografi (foto.co.id), kembali ke pertanyaan diatas, kalau anda disuruh memilih, manakah yang lebih baik atau terbaik menurut anda, kamera DSLR atau kamera mirrorless? Sudah punya jawaban? Yuk, sampaikan pendapat anda di kolom komentar πŸ™‚

Scroll to Top