Lensa terbaik untuk foto model

Biasanya sebelum pemotretan, sang fotografer kadang bingung harus membawa lensa apa saja untuk bisa memotret seorang model yang cantik dengan maksimal. Dalam artikel ini, kita akan mendiskusikan lensa apa saja yang baik digunakan pada saat pemotretan model.

Lensa tele

Lensa telephoto yang dimaksud adalah lensa yg berukuran fokal lebih dari 50mm. Lensa tele yang paling popular adalah 85mm, 135mm atau pun 70-200mm. Dengan menggunakan lensa yang agak panjang, kita akan bisa menciptakan blur atau bokeh pada background dengan baik, sehingga potret sang model akan “timbul” dari latar dan terkesan 3 dimensi. Ini juga menghilangkan background2 yang bisa mengganggu.

Manfaat dengan menggunakan lensa tele, yaitu akan ada jarak yang cukup jauh antara model dan fotografer. Ini bisa membantu untuk membuat sang model merasa lebih nyaman dan tentunya akan lebih bebas berexpresi.
Dengan adanya jarak di antara model dan fotografer, ini juga akan membantu dari segi perspektif. Misalnya sang model kebetulan mempunyai hidung yang agak ‘besar’, maka dengan menggunakan lensa tele, kita dapat menjaga perspektif agar hidung sang model terlihat proporsional dengan mukanya secara keseluruhan.

Lensa tele juga membantu kita untuk merekam kecantikan sang model secara close-up. Kita dapat melakukan komposisi yang ketat, seperti membidik muka sang model saja, atau bahkan hanya bibirnya. Tentunya dengan sedikit kreatifitas, kita akan bisa mendapatkan hasil yang lebih beragam.

foto model menggunakan lensa tele

Pakai lensa wide

Lensa tele biasanya lebih umum dipakai untuk memotret seorang model. Namun, dengan menggunakan lensa wide, kita bisa juga tetap berkreasi, dan tentunya akan menghasilkan gambar yang lebih unik dibanding fotografer lainnya yang hanya menggunakan lensa tele. Lensa wide yang popular untuk foto model adalah lensa 16-35mm, 24-70mm, 35mm, ataupun 24mm fixed.

Keburukan yang timbul jika menggunakan lensa wide yaitu distorsi yang bisa mempengaruhi postur tubuh atau wajah dari sang model tersebut. Seseorang akan terlihat lebih gemuk jika diposisikan di pinggir frame, karena terkena oleh distorsi dari lensa. Namun, anda juga bisa menggunakan distorsi tersebut untuk menambah kecantikan dari sang model. Bagaimana caranya? Jika anda meng-frame sang model dengan posisi vertical, kaki sang model akan terkena dampak distorsi dan terlihat lebih panjang. Jika sang model menggunakan gaun, ini akan terkesan lebih natural dan model akan nampak lebih tinggi dan langsing.

Lensa wide juga bisa digunakan untuk memadukan kecantikan sang model dengan keindahan pemandangan sekitar  di lokasi photoshoot. Kadang sebuah foto model, yang ingin ditonjolkan juga adalah lokasi pemotretan nya. Sang fotografer bisa lebih berkreasi dengan menggunakan komposisi dan elemen2 dari material dan suasana yang tersedia di lokasi pemotretan tersebut.

foto model dengan menggunakan lensa wide

Tips dalam menggunakan lensa pada saat pemotretan model:

  • Gunakanlah f stop atau diafragma dengan bukaan yang lebar, agar depth of field (atau ruang fokus) menjadi sempit. Background dan foreground akan menjadi blur sehingga sang model akan sangat menonjol pada hasil karya anda.
  • Bukaan diafragma yang lebar juga membantu agar foto tidak terlalu tajam. Ini sangat membantu dalam closeup, agar kulit sang model terkesan lebih mulus, dan anda tidak perlu terlalu banyak melalukan retouch di photoshop nantinya.
  • Cobalah menggunakan diafragma dengan bukaan yang sempit juga, terutama disaat melakukan foto closeup dengan menggunakan lensa tele. Ini akan menjaga ruang fokus yang cukup untuk merekam keseluruhan wajah model dengan jelas.
  • Cobalah menggunakan beberapa lensa dalam satu sesi pemotretan, agar dapat menghasilkan karya yang beragam. Janganlah ragu untuk mengganti lensa di setiap spot pemotretan, agar nanti dapat memilih hasil yang terbaik.

 

Scroll to Top