Memahami Istilah Depth Of Field Dalam Fotografi

Depth of Field (DOF) merupakan salah satu konsep terpenting dalam fotografi. Memahami apa itu Depth of Field dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, merupakan hal-hal penting yang harus dipelajari oleh semua fotografer. Banyak fotografer menganggap bahwa semua fotografer baik itu pemula maupun pro bisa mengendalikan Depth of Field dengan menyesuaikan aperture. Tapi tahukah kamu bahwa Depth of Field dipengaruhi juga oleh faktor lain?

Nah, kali ini (Foto.co.id) akan menjelaskan secara sederhana mengenai apa itu Depth of Field dan bagaimana cara mengendalikannya.

1.  Apa itu Depth of Field?

Depth of Field adalah jarak antara benda terdekat dan terjauh dalam sebuah foto yang nampak tajam. Sekarang ini, kamera yang kita miliki hanya bisa fokus secara tajam pada satu titik. Tapi transisi dari fokus secara tajam menjadi tidak tajam terjadi secara bertahap, sehingga istilah ‘acceptably sharp (fokus yang sangat tajam)’ menjadi longgar.Secara teknis, cara kamu melihat gambarnya dan berapa ukuran yang akan terlihat pada gambar tersebut merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap seberapa jelas gambar yang akan kamu peroleh.

Berikut ini adalah tampilan 2 sketsa yang akan menggambarkan apa itu Depth of Field sempit dan besar. Dalam 2 sketsa dibawah ini, gambar dengan Depth of Field yang sempit, didapati bahwa hanya sebagian kecil yang menjadi fokus. Sebaliknya, dengan Depth of Field yang besar, pemandangan jauh lebih tajam.

Sebelum kami melanjutkan pada hal-hal yang dapat mempengaruhi Depth of Field, maka terlebih dahulu kami ingin menunjukkan kepada kamu persiapan-persiapan kamu perlukan untuk mengambil gambar seperti yang nampak pada artikel ini. Mudah-mudahan cara ini memberikan kamu sedikit wawasan mengenai foto dan nuansa yang lebih baik mengenai jarak antara objek yang hendak diambil. Untuk mengubah jarak kamera dengan objek yang hendak diambil, maka kami memindahkan tripod untuk berada lebih dekat / lebih jauh dari alat peraga (dalam hal ini objek pemotretan).

Nah sebagai tambahan, gambar dibawah ini diambil dengan menggunakan kamera yang sama yaitu Nikon D500.

2.  Aperture

Aperture adalah bukaan pada lensa yang memungkinkan cahaya melintas menuju sensor kamera. Aperture akan melebar sehingga memungkinkan cahaya yang masuk menjadi lebih banyak agar bisa berkontraksi untuk membatasi cahaya yang diterima saat kondisi terang. Aperture merupakan salah satu hal yang dipikirkan oleh setiap fotografer pertama kali, saat hendak melakukan penyesuaian dengan Depth of Field.

Aperture besar yang berhubungan langsung dengan f-stop kecil, menghasilkan Depth of Field yang kurang tajam (dangkal). Disisi yang lain, aperture kecil atau nomor f-stop besar, menghasilkan gambar dengan Depth of Field yang bagus dan tajam.

Captured with a NIKON D800 and 24-70mm f/2.8 lens @ 24mm, ISO 200, 8/10s, f/22.0
This image has a large DoF. I focused on the rocks about 5m ahead of me. The foreground rocks and the distant clouds are all in focus.

Captured with a NIKON D500 and 17-55mm f/2.8 lens @ 22mm, ISO 200, 1/1600s, f/2.8
This image has shallow DoF. Here I focused on the boxing gloves. They are sharp, but the background is blurred.

3.  Jarak Kamera Dengan Subjek

Nah, salah satu faktor penting lainnya lagi yang bisa mempengaruhi Depth of Field adalah jarak antara kamera dan subjek. Semakin pendek / dekat jarak tersebut, maka semakin kecil pula Depth of Field yang diperoleh. Pernahkah kamu mencoba mengambil gambar close-up sebuah bunga atau serangga dengan jarak yang dekat, tapi tidak bisa mendapatkan fokus subjek secara menyeluruh, bahkan dengan aperture yang kecil? Hal ini disebabkan oleh jarak antara kamera dengan subjek. Semakin dekat kamu dengan subjek kamu, maka kamu akan mendapatkan Depth of Field yang kurang tajam.

Perhatikan gambar-gambar dibawah ini. Jarak subjek kamera pada gambar yang pertama adalah 1.5 m. Setiap akhir pengambilan gambar, kami menghentikan aperturnya. Kemudian pada gambar yang kedua, jarak fokus subjek kamera kurang dari ½ m. Perhatikanlah 2 hal berikut ini. Di setiap rangkaian gambar, saat aperture menyempit, maka Depth of Field meningkat. Kemudian, untuk setiap pasang foto yang diambil dengan menggunakan aperture yang sama, maka akan ada lebih banyak ruang ketika jarak kamera dengan subjek lebih besar / jauh.

4.  Panjang Fokus Lensa

Lensa sudut lebar (lensa fokus yang pendek) memiliki Depth of Field yang lebih dalam dari pada lensa tele (lensa fokus yang panjang). Hmmmm, tidak juga sih! Memang sih, jika kamu mengambil gambar dan tidak mengubah jarak subjek dengan kamera, maka hal ini ada benarnya. Kamu bisa melihatnya pada gambar dibawah ini.

Sebagai tambahan: Kedua gambar dibawah ini diambil pada jarak yang sama yaitu 2 m. Sekalipun diambil dengan menggunakan jarak dan aperture yang sama, namun Depth of Field yang lebih besar nampak pada fokus lensa yang lebih kecil / sempit.

5.  Sensor Size

Selain aperture, focal length, dan jarak kamera dengan subjek, ukuran sensor juga mempengaruhi Depth of Field. Singkatnya, kamera dengan sensor yang lebih kecil memiliki Depth of Field yang lebih dalam. Namun, kamu harus berhati-hati saat hendak membuat perbandingan antara kamera yang satu dengan yang lainnya. Kamu harus mencari kamera dengan panjang lensa fokus yang sama sehingga sudut pandangannya sama. Jika kamu mengambil gambar pada jarak yang sama dengan aperture yang sama pula, maka kamu akan mendapati bahwa sensor yang lebih besar memiliki Depth of Field yang kurang bagus dibandingkan dengan sensor yang lebih kecil.

Itulah sebabnya, banyak fotografer pro memilih untuk menggunakan kamera full-frame agar mendapatkan gambar dengan Depth of Field yang jelas dan tajam.

Berikut ini adalah tabel yang merangkum bagaimana Depth of Field akan nampak pada setiap gambar.

Camera Crop Factor Physical Focal Length Effective Focal Length* Aperture DoF
*Effective Focal Length = Physical Focal Length x Crop Factor
Full Frame 1.0 120mm 120mm f/9 0.92m
APS-C 1.5 80mm 120mm f/9 1.42m
Micro 4/3 2.0 60mm 120mm f/9

 

Camera Crop Factor Physical Focal Length Effective Focal Length* Physical Aperture Effective Aperture** DoF
*Effective Focal Length = Physical Focal Length x Crop Factor
**Effective Aperture = Aperture x Crop Factor
*** although f/12 would be the mathematically correct physical aperture, you would have to select either f/11 or f/13 on your camera.
Full Frame 1.0 120mm 120mm f/18 f/18 1.89m
APS-C 1.5 80mm 120mm f/12*** f/18 ~1.91m
Micro 4/3 2.0 60mm 120mm f/9 f/18 1.91m

 

Demikianlah artikel mengenai apa itu Depth of Field. Kiranya artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Selamat mencoba …

Scroll to Top