Teknik Pencahayaan Di Dalam Ruangan
Apakah anda tertarik untuk belajar bagaimana cara mengambil gambar yang bagus dalam ruangan seperti seorang profesional? Jika anda masih belum memiliki lighting kit dalam ruangan anda yang berfungsi untuk mengatur dan merancang kualitas pencahayaan anda dalam pemotretan, maka anda tidak perlu takut. Anda masih bisa memperoleh foto yang menakjubkan dengan menggunakan beberapa peralatan yang sederhana, misalnya, gunakan lampu yang ada pada meja belajar atau kerja anda, kemudian posisikan lampu tersebut dengan benar untuk menambah kekuatan cahaya dalam pemotretan anda. Berikut ini adalah beberapa tips pencahayaan yang dapat anda gunakan untuk membantu anda mendapatkan hasil maksimal dari pemotretan anda.
1. Perhatikan Warna Bola Lampu
Menentukan jenis warna yang anda ingin tampilkan pada gambar anda akan sangat membantu anda dalam memilih lampu yang tepat untuk digunakan dan diterapkan dalam pemotretan yang akan anda lakukan. Pernahkah anda memperhatikan sebuah lampu yang yang memunculkan suatu warna sehingga memberikan hasil yang lembut dan jelas pada sebuah foto? Jika demikian, maka kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh adanya suhu warna yang ditimbulkan pada suatu bola lampu. Suhu warna cahaya yang timbul, jika diukur dengan menggunakan skala Kelvin berkisar dari 2700K – 6500K, maka hal itu, jika dimanfaatkan dengan benar dan baik oleh seorang photographer akan sangat membantunya dalam pemotretan. Menggunakan skala Kelvin akan sangat membantu anda menyesuaikan tampilan dan nuansa dari pemotretan Anda.
2. Index Warna Lampu
Pusat penelitian cahaya menyatakan bahwa CRI, “adalah indeks penilaian yang biasa digunakan untuk menyatakan seberapa baik warna cahaya diberikan kepada subjek atau objek yang diterangi.” CRI (color rendering index) diukur pada skala 1-100; semakin rendah nilainya, maka semakin kurang akuratlah untuk menggambarkan warnanya. Itulah sebabnya, ketika anda membeli bola lampu, pastikan untuk memeriksa CRI nya untuk memastikan bahwa anda mendapatkan bola lampu terbaik untuk efek pencahayaan yang anda inginkan.
3. Bola Lampu
Pencahayaan untuk photography indoor terbaik dimulai dengan memilih bola lampu yang terbaik bagi pemotretan Anda. Bola lampu yang anda pilih bergantung pada pilihan anda tentang efek yang anda inginkan dalam pemotretan anda.
Berikut ini adalah 3 titik pencahayaan (3 lighting points) yang sering digunakan oleh para fotografer saat mengambil gambar di dalam ruangan.
1. Lampu Utama
Pada ruangan yang gelap, key light (lampu utama) akan menjadi sumber utama cahaya anda untuk menerangi subjek anda. Key light (lampu utama) akan bertindak sebagai ‘sorotan’ untuk menggantikan posisi cahaya matahari secara langsung. Tempatkan lampu utama antara 15 sampai 45 derajat ke satu sisi subjek anda, baik kiri atau kanan tergantung pada keinginan anda. Hal ini untuk memastikan bahwa satu sisi diterangi sementara yang lain dikemas dalam bentuk bayangan.
2. Lampu Pelengkap/Penunjang
Kecuali anda ingin memotret subjek anda sesering mungkin, maka anda memerlukan cahaya tambahan. Cahaya tambahan tersebut dikenal dengan istilah ‘fill light’ yaitu cahaya lampu yang dipersiapkan untuk melengkapi cahaya utama. Fill light meminjamkan lebih banyak cahaya untuk pemotretan anda. Disamping itu juga, Fill light akan membuat subjek anda lebih terlihat, dan melembutkan cahaya yang dipancarkan dari lampu utama (key light). Cahaya tambahan ini (fill light) pada umumnya harus ditempatkan pada sisi yang berlawanan dengan cahaya utama (key light).
3. Lampu Belakang
Bukanlah suatu keheranan jika lampu belakang (back light) ditempatkan di belakang subjek anda, karena hal itu digunakan untuk menerangi subjek anda dari belakang. Tujuan dari penggunaan lampu belakang (backlight) ini adalah untuk melengkapi key light dan fill light dalam menciptakan garis terang di sekitar subjek anda serta memberikan sorotan yang tajam untuk memberikan penampilan 3-dimensi.
Teknik Pencahayaan Di Alam Terbuka
Pencahayaan di alam terbuka selalu berubah. Karena matahari selalu bergerak dan kadang-kadang ada awan, dan juga seringkali hujan. Semua hal ini memberikan efek pada pengaturan kamera anda. Untuk melakukan pemotretan di luar studio, anda perlu membawa reflektor dan alat-alat lainnya yang dapat menggantikan pencahayaan dimana memberikan warna menarik yang seringkali anda butuhkan seperti anda memantulkan cahaya matahari di sekitar anda (hal ini berhubungan dengan diffusion).
Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan pencahayaan di alam yang terbuka.
1. Cari Tahu Posisi Sinar Matahari
Jika naluri anda berkata bahwa sinar matahari adalah cahaya satu-satunya yang harus anda gunakan, maka pikirkan untuk menggunakan diffusion penel antara sinar matahari dan mata dari subjek anda, kenapa? Karena jika tidak, maka mata dari subjek anda akan terlihat “cipit” karena berhadapan langsung dengan cahaya matahari.
2. Gunakanlah Reflektor/Papan Pemantul Cahaya
Gunakanlah reflektor untuk memantulkan cahaya kepermukan dan diarahkan kembali kepada subjek anda. Gunakanlah reflektor yang berwarna putih saat anda ingin untuk menciptakan cahaya dalam bentuk yang lebih alami. Reflektor warna emas dan perak untuk menciptakan tampilan hebat dengan warna yang sesuai.
3. Jaga Ketenangan
Sekalipun banyak kali anda mengambil gambar dengan situasi cahaya yang mulai redup atau sedikit, tapi tetap saja anda tidak ingin menggunakan cahaya kilat (flash). Karena cahaya kilat (flash) hanya dapat menerangi sebagian kecil dari foto anda, dan mungkin akan ada terlalu banyak kontras antara daerah yang kena cahaya kilat (flash) dengan yang tidak. Jika anda tidak bisa menyiapkan cahaya tambahan yang lebih banyak untuk setiap pemotretan, maka anda harus memberikan kamera anda lebih banyak waktu untuk memberikan apa yang dimilikinya ke dalam lensa anda. Hal itu berarti bahwa anda perlu mengatur shutter speed anda lebih lambat dari biasanya dan juga aperture harus lebih lebar. Hal ini memberikan indikasi seperti menggunakan modus malam.
Ketika kamera anda berada pada mode ini, maka shutter speed akan tahan lebih lama dari biasanya. Itu berarti bahwa setiap gerakan, apakah itu dari subjek anda atau tanpa sengaja anda menggerakkan kamera, maka anda akan memperoleh efek blur pada gambar anda. Jika anda mengambil gambar dalam cahaya yang redup, maka menggunakan sesuatu untuk membuat kamera anda tidak goyang, seperti tripod atau bersandar pada sebuah dinding, merupakan alternatif pilihan yang tepat.
Tekanlah tombol shutter secara perlahan, dan pastikan subjek anda benar-benar tenang (tidak goyang/bergerak sana-sini. Menggunakan shutter speed dalam jangka waktu yang lama meningkatkan risiko untuk memperoleh gambar yang kabur, tetapi juga memungkinkan kamera anda untuk mengambil semua cahaya yang tersedia pada tempat pemotretan, yang mana akan menghasilkan gambar yang indah menyala dan menggugah.
Kesimpulan
Pencahayaan yang tepat memberikan efek yang bagus pada setiap foto anda. Karena itu, belajarlah teknik pencahayaan dengan baik, baik itu untuk foto di dalam ruangan maupun di luar ruangan/alam terbuka. Tanpa cahaya, foto anda terlihat mati. Karena cahayalah yang memberikan kehidupan untuk foto anda dan menampilkan foto anda lebih tajam.
Teknik pencahayaan bukanlah merupakan hal yang mudah untuk dipelajari, tapi jika ada kemauan pasti ada jalan. Misalnya, anda bisa belajar lewat internet, membaca buku, dan melakukan percobaan. Karena tanpa adanya usaha, sekalipun anda belajar, maka sia-sialah apa yang anda pelajari. Ingat, cahaya itu adalah raja. Jadi belajarlah menggunakannya dengan baik dan benar.
Kiranya artikel ini bisa bermanfaat. Selamat mencoba …
Referensi
http://tubularinsights.com/outdoor-lighting/
http://www.delmarfans.com/educate/indoor-lighting-for-photography/
http://electronics.howstuffworks.com/cameras-photography/tips/5-tips-for-photography-lighting5.htm