Ingin Belajar Fotografi Mirrorless Bagi Pemula? 13 Hal Ini Wajib Anda Ketahui!

Fotografi kini menjadi salah satu hobi yang semakin populer saat ini. Banyak orang mulai dari yang masih anak-anak hingga yang sudah dewasa senang mengabadikan setiap momen indah dan berharga mereka bersama teman, kerabat dan keluarga.

Baik melalui foto lewat ponsel atau kamera saku mereka ataupun lewat kamera yang lebih serius seperti DSLR atau mirrorless. Bagaimanapun juga, hobi ini memang memiliki daya tarik tersendiri.

Akan tetapi untuk bisa mengambil foto yang bagus dan berkualitas diperlukan banyak latihan dan pembiasaan serta pengalaman. Anda juga dituntut untuk tahu dan paham dengan prinsip-prinsip dasar fotografi, apalagi jika anda termasuk orang yang penyuka dan pencinta fotografi.

Belajar fotografi sebenarnya ibarat berpetualang. Yah, berpetualang. Ketika kita ingin melakukan sebuah petualangan, kita tentu harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan perjalanan. Perjalanan yang panjang dan menantang sekaligus mengasyikan.

Belajar fotografi bagi pemula juga bisa diibaratkan seperti belajar mengendarai mobil. Ada banyak hal yang harus anda pelajari. Ada banyak hal yang harus anda gali, coba dan ulangi sampai benar-benar bisa dan mahir.

Anda harus belajar teori dan prakteknya. Ada mesti tau ilmu dan seninya. Anda harus mencoba dan mencoba terus. Awalnya memang tidak mudah. Tetapi sekali anda menemukan click atau aha-nya! belajar fotografi khususnya fotografi mirrorless akan terasa sangat menyenangkan dan menggairahkan. 🙂

Intinya adalah learning by doing. Belajar sambil jalan. Jadi jangan tunggu sempurna baru belajar tapi belajarlah dahulu sambil praktik dan sempurnakan sambil jalan. 🙂

Dalam ilmu fotografi ada beberapa unsur yang sangat esensial dan penting anda perhatikan agar dapat menghasilkan foto berkualitas tinggi dan berkelas. Dan tentu saja ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah bagi anda yang pemula.

Karena untuk mendapatkan kualitas foto yang bagus dan berkelas dan sesuai dengan apa yang anda harapkan pastilah membutuhkan percobaan berulang kali, pengulangan, jam terbang dan trial and error yang tidak sebentar.

Tidak ada yang instan. Semuanya butuh waktu, proses dan kesabaran. Apalagi jika anda ingin menjadi fotografer profesional.

Namun, kabar baiknya adalah semua itu bisa anda pelajari meski sekarang anda termasuk yang benar-benar nol, awam, pemula dan baru dalam dunia fotografi.

Semua itu bisa anda pelajari secara perlahan dan bertahap. Ingat, All skills are learnable. Semua keahlian bisa dipelajari. Yang jelas, dimana ada kemauan dan kesungguhan disitu pasti ada jalan.

Belajar fotografi sekarang sebenarnya jauh lebih mudah dari 20 tahun yang lalu. Yah. Anda tahu kenapa jauh lebih mudah? Dulu, kalau kita sekolah di luar negeri minimal belajar fotografi 5 tahun baru bisa memperoleh gelar sarjana.

Bahkan pada 2 tahun pertama biasa belum langsung menggunakan kamera. Tetapi belajar teori dasar tentang lighting, mengetahui tentang film, mencuci film, memprosesnya dan mencetaknya sendiri. Dan biasa selama 2 tahun hanya belajar black and white film.

Yah, itu dulu. Di era sebelum tahun 2003. Namun, kini perkembangan fotografi khususnya di era digital seperti sekarang ini kamera yang ada pun semakin canggih dari yang dulunya hanya 1,3 MP hingga 12 MP untuk kamera DSLR.

Sampai sekarang yang sudah 42 MP bahkan kamera medium format keluaran teranyar Canon kabarnya sudah mampu mencapai resolusi 250 MP! Sungguh perkembangan jaman yang sangat cepat.

Singkatnya belajar fotografi sekarang jauh lebih mudah. Dengan perkembangan teknologi yang ada anda dapat belajar fotografi dengan kamera apapun baik itu kamera smartphone, kamera saku, atau kamera DSLR maupun kamera mirrorless. Apalagi bagi anda yang memang hobi dan pecinta fotografi.

Yang jelas, anda harus mampu menikmati prosesnya terlebih dulu agar hasil yang ada nantinya bisa sesuai harapan.

Dalam belajar fotografi khususnya dengan kamera mirrorless, mungkin ada beberapa istilah teknis yang akan anda jumpai, tetapi jangan khawatir… seiring berjalannya waktu, semua itu pasti bisa anda pahami dan dalami secara perlahan.

Nah, dalam tulisan kali ini kami (foto.co.id) akan berbagi 13 hal wajib yang anda harus tahu khususnya ketika ingin belajar fotografi dengan menggunakan kamera mirrorless spesial buat anda yang pemula dalam dunia fotografi.

Bahasan dan penjelasan yang kami tuang dalam postingan kali ini, sebisa mungkin kami sajikan dengan bahasa dan kalimat yang sederhana, simpel dan mudah dicerna sehingga anda yang pemula bisa belajar fotografi dengan lebih mudah.

Oke, tanpa berpanjang lebar lagi, ini dia 13 hal wajib tersebut. Penasaran? Yuk, mari simak sama-sama. 🙂

  1. Miliki dan kenali kamera anda

Anda sudah punya kamera? Apa jenis kamera yang anda miliki sekarang, kamera smartphone, kamera saku, DSLR atau mirrorless? Apapun kameranya, anda dapat menjadikannya sebagai alat dan sarana atau kendaraan anda untuk menjadi fotografer professional nantinya.

Ibarat berperang, anda wajib memiliki senjata dan amunisi. Nah, kamera itulah senjata sekaligus amunisi anda. 🙂

Namun, jika anda ingin lebih serius dalam dunia fotografi, anda wajib memiliki kamera DSLR atau paling tidak kamera mirrorless.

Kenapa mesti kamera mirrorless? Karena kini dengan penawaran dan harga yang lebih bersahabat, anda yang belum mampu memiliki kamera DSLR dapat menjadikan kamera mirrorless sebagai alternatif.

Anda dapat memiliki kamera mirrorless dengan harga yang lebih terjangkau dan banyak tersedia di pasaran saat ini. Fitur, spesifikasi dan kualitasnya pun tidak kalah dengan kamera DSLR. Beberapa kamera mirrorless saat ini memiliki fitur, kualitas dan spesifikasi yang setara dengan kamera DSLR.

Bahkan beberapa kamera mirrorless ada yang sudah menyalip kemampuan kamera DSLR kelas entry-level. Keren sekali, bukan? Jadi belajar fotografi dengan menggunakan kamera mirrorless bisa menjadi pilihan tepat buat anda.

  1. Pahami dasar-dasar pengaturan kamera anda

Nah, setelah memiliki kamera, saatnya sekarang untuk benar-benar memahami detail fungsi dasar dari setiap bagian dari kamera yang anda punya itu.

Memahami fitur dasar dan pengaturan apa saja yang esensial adalah penting untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal dari kamera anda.

Lalu pertanyaannya, fitur-fitur apa sajakah yang paling esensial untuk anda pelajari? Setidaknya ada 5 hal yang penting anda ketahui:

  1. Camera mode

Bagi anda yang baru pertama kali menggunakan kamera DSLR atau mirrorless, mungkin akan lebih mudah bagi anda untuk menyetel kamera anda dengan setting Auto atau Program saja, biar otomatis, yah tinggal jepret sana jepret sini.

Gak pake ribet dan gak perlu pusing ketimbang settingan manual yang notabene bikin pusing, apalagi bagi anda yang pemula hehehe 🙂

  1. Aperture (Bukaan)

Hal pertama yang harus dipertimbangkan apabila mengambil foto dengan kamera digital khususnya kamera mirrorless adalah efek aperture pada gambar.

Bagaimana hasil perubahan pada gambar atau foto sangat tergantung pada aperturenya (bukaannya) apakah dilebarkan atau disempitkan.

Aperture terletak didalam lensa dan mengendalikan seberapa banyak cahaya bisa melewati lensa menuju sensor. Aperture atau bukaan yang besar memungkinkan banyak cahaya yang bisa masuk dan sebaliknya bukaan yang kecil membuat cahaya sedikit.

Mengetahui bagaimana aperture mempengaruhi foto adalah salah satu bagian yang paling penting dalam ilmu fotografi, aperture ini antara lain sangat mempengaruhi:

  1. Jumlah cahaya
  2. Depth of field
  3. Kecepatan lensa
  4. Ketajaman gambar
  5. Vignetting (Efek Redup)

Angka F adalah nomor matematis yang mengekspresikan diameter aperture, yang merupakan salah satu bagian penting dalam memahami bagaimana aperture dan eksposur bekerja.

Semua angka F memiliki notasi yang umum, misalnya f/5.6 atau f/2.8. ada beberapa jumlah set angka F yang digunakan dalam fotografi, ada beberapa skala yang berbeda tetapi “standar” skala angka F full-stop adalah dari f/1.4 (bukaan terbesar) hingga f/22 (bukaan terkecil).

  1. Shutter Speed (Kecepatan Rana)

Shutter atau rana adalah mekanisme yang mengontrol berapa lama sensor terkena cahaya. Semakin lama shutter membuka semakin banyak cahaya dapat ditangkap oleh sensor.

Shutter berbentuk seperti bilah yang dapat membuka dan menutup dengan cepat, tetapi lama waktu membukanya bisa diatur yang dinamakan dengan shutter speed.

Shutter speed tinggi akan menghasilkan objek freeze tidak bergerak dan Shutter speed rendah atau kecepatan rana lambat akan menangkap gerakan dari objek bergerak (gambar menjadi blur).

Untuk lebih jelasnya, perhatikan 2 gambar dibawah ini:

Objek Yang Difoto Dengan Shutter Speed Tinggi

 

Objek Yang Difoto Dengan Shutter Speed Rendah

Ada skala stop untuk kecepatan rana seperti pada aperture, contoh dibawah ini adalah satu full stop (dalam detik/second):

1/16000, 1/8000, 1/4000, 1/2000, 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1, 2, 4, 8, 16

Dan seperti aperture, shutter speed pada umumnya juga memiliki skala 1/3, memberikan dua langkah diantara setiap full-stop. Misalnya antara 1/60 dan 1/125 bisa menggunakan 1/80 dan 1/100.

Dua faktor utama yang mengendalikan eksposur adalah shutter speed dan aperture. Dengan perkembangan teknologi, saat ini sudah ada yang namanya electronic shutter dimana tidak lagi melibatkan mekanisme bilah yang membuka dan menutup, tetapi sepenuhnya rekayasa elektronik.

  1. White Balance

White balance adalah fitur yang memastikan bahwa warna putih diproduksi secara akurat, apapun jenis kondisi pencahayaan saat foto itu diambil.

Pada tingkat yang paling dasar, adalah umum jika anda menggunakan pengaturan Auto White Balance. Namun demikian, pengaturan ini bukan solusi yang bisa kita terapkan untuk semua kondisi.

Untuk pengaturan white balance yang paling sesuai dengan sumber pencahayaan, pilih salah satu pengaturan preset white balance pada kamera anda.

Dan setting white balance hanya perlu jika kita menganggap warna penting. Untuk foto hitam putih (BW) white balance tak diperlukan sama sekali. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah ini.

  1. Kecepatan ISO

Apa itu ISO? Dalam bahasa yang sederhana, ISO adalah level atau tingkat sensivitas kamera terhadap cahaya. Semakin rendah angka ISO nya semakin kurang sensitif kamera anda terhadap cahaya, sedangkan semakin besar angka ISO yang ada maka semakin tinggi pula tingkat sensivitas kamera anda terhadap cahaya.

Dengan kamera digital seperti mirrorless, ISO sangat mempengaruhi sensor. Sebuah kecepatan ISO yang rendah membutuhkan waktu lama untuk pencahayaan, kecepatan ISO tinggi memerlukan waktu sedikit untuk memberikan eksposur yang sama.

Satu langkah dalam ISO sama dengan satu full-stop. Pada ISO tidak ditemukan skala 1/3. Berikut kecepatan ISO yang paling umum.

ISO 50 100 200 400 800 1600 3200 6400 12800 25600

Pada film 35 mm, film dengan kecepatan ISO tinggi memiliki lebih banyak buliran dari sebuah film yang lebih lambat – tetapi sensor yang lebih modern kini tidak menggunakan mekanisme yang sama.

Sehingga sensor digital menciptakan noise. Noise digital tidak terlihat baik pada buliran film. ISO yang tinggi dapat membuat gambar noise yang sangat menggangu.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar dibawah ini.

  1. Bawa kamera mirrorless anda kemana pun anda pergi

Ala bisa karena biasa. Anda bisa menjadi apapun yang anda inginkan ketika anda memantaskan diri anda. Salah satunya dengan cara sering berlatih dan membiasakan diri anda membawa kamera kemana pun anda pergi.

Terdengarnya simpel dan sederhana yah? Tetapi memang seperti itu adanya. Anda tidak ingin khan, melewatkan sesuatu hal ataupun momen tertentu yang berharga lewat begitu saja tanpa di-capture?

Dengan membawa kamera mirrorless anda kemana pun anda pergi, sangat boleh jadi, inspirasi yang datang bak jelangkung itu (datang tak dijemput pulang tak diantar :)) bisa anda tangkap dan siap anda abadikan melalui kamera anda.

  1. Teruslah memotret. Jangan takut bereksperimen. Jangan takut membuat kesalahan.

Jangan pernah berhenti memotret. Potretlah. Coba dan coba lagi. Ulangi dan ulangi terus. Jangan pernah takut membuat kesalahan. Karena kita manusia adalah mesin pembelajar yang lebih banyak belajar dari kesalahan ketimbang keberhasilan kita.

Karena sangat boleh jadi sebuah kesalahan sekecil apapun itu bisa menjadi sumber inspirasi besar bagi kita di kemudian hari.

Apapun objeknya cobalah untuk terus memotret. Jangan takut dan jangan ragu. Karena dari kebiasaan itulah akan muncul skill dan keahlian. Ingat sebuah peribahasa mengatakan.

Repetition is the mother of all skills. Pengulangan adalah ibu dari semua keahlian. Nah, jika ingin ahli dan mahir. Anda harus terus membiasakan diri untuk melakukan banyak percobaan.

Banyaklah latihan memotret sampai memotret dan membidik objek lewat kamera menjadi sesuatu yang anda kerjakan secara otomatis. Intinya adalah anda harus lebih sering berlatih dan bereksperimen dengan kamera anda.

Ambillah gambar sebanyak mungkin. Dan cobalah bereksperimen dengan sudut-sudut atau angle yang tidak biasa untuk menciptakan gambar yang menarik.

  1. Buat daftar atau list of shots yang ingin anda dapatkan

Hal yang sangat penting selain membawa kamera anda andalah membawa buku saku dan pulpen. Jika sewaktu-waktu anda mendapatkan ide atau inspirasi anda bisa menulisnya kedalam buku tersebut.

Anda bisa membuat daftar kegiatan atau event-event penting yang ingin anda potret. List of shots anda. Misalnya ketika anda sedang berada di pantai dan anda ingin mengabadikan lebih banyak lagi momen-momen seperti itu di kemudian hari. Anda bisa menulisnya dalam catatan anda.

Atau ketika anda sedang melakukan tour atau perjalanan dan terlintas sebuah ide atau gagasan, maka anda akan sigap menangkap ide tersebut lewat pulpen dan kertas anda.

  1. Perhatikan dengan seksama objek bidikan anda.

Banyak objek yang bisa anda jadikan target bidikan. Bahkan objek se-simpel dan se-sederhana apapun bisa menghasilkan foto yang berkelas.  Untuk melakukan hal ini anda harus pertama-tama melihat objek tersebut secara detail apa adanya.

Kemudian lihatnya secara kreatif “ada apanya”. Gunakan sisi kreativitas anda. Lihatlah foto tersebut dari suut pandang lain. Apakah dengan menggunakan efek bokeh, pengaturan white balance, penambahan kontras, brightness, mengutak-atik pengaturan ISO, dll.

  1. Menguasai settingan kamera dan memahami efeknya

Jujur setelah memiliki kamera, berbagai macam tombol, menu dan fitur yang tersedia di kamera anda baik itu DSLR ataupun mirrorless kadang terlihat cukup menakutkan, terutama jika anda baru memulai terjun di dunia fotografi.

Memahami fitur, settingan dan efek pada kamera anda adalah hal yang sangat penting dan wajib anda ketahui. Apalagi jika anda ingin mendapatkan hasil maksimal dari kamera anda. Karena itu, untuk lebih memahami setting kamera anda, ilustrasi di bawah ini bisa sangat membantu anda.

Sumber: miguelgantioqui.tumblr.com

  1. Nikmati setiap momen dalam proses belajar anda

Dimanapun anda berada dan kemanapun anda pergi, jadikan itu sebagai momen pembelajaran untuk anda. Nikmati setiap momen yang ada dan jangan lupa untuk meng-capture objek apapun itu yang anda sukai.

Jadikan setiap detik dari hidup anda momen yang menjadikan anda terus belajar, berlatih dan berkembang. Teruslah bereksperimen dan mencoba sesuatu yang baru.

Jika sebelumnya anda hanya memotret objek dan membiarkannya simpel apa adanya. Coba efek bokeh. Coba pengaturan ISO yang berbeda, bagaimana dengan efek kreatif lain yang belum pernah anda coba?

Nah, intinya adalah belajar dan terus belajar. Nikmati setiap momen pemotretan anda sebagai sarana belajar. Semoga anda bisa cepat belajar dan menjadi fotografer professional nantinya J Amin.

  1. Setting objek bidikan anda dalam format RAW

Pengguna kamera digital seperti DSLR atau mirrorless atau pun kamera sejenis lainnya kadang sering diperhadapkan dengan pertanyaan mendasar sebelum memulai pemotretan.

Format file apakah yang terbaik yang harus saya pilih? Apakah format RAW atau JPEG/JPG? Apakah perbedaan diantara keduanya? Mana yang lebih baik?

Pada dasarnya kebanyakan kamera khususnya kamera digital akan merekam data mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasarkan data ini, software di dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter.

Misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam, setting white balance mana yang sesuai, berapa level eksposure yang dipakai, seberapa besar saturasi warnanya dan seberapa besar beda kontrasnya, dll.

Nah, hasil data mentah (RAW) ini kemudian dikirim ke memory card dalam bentuk JPEG.

Mungkin anda bertanya mengapa kita perlu men-setting format file dalam bentuk RAW? Salah satu keuntungan memakai format RAW adalah bahwa kita bisa leluasa mengutak-atik file yang mentah tersebut sesuai keinginan kita.

Bagi anda yang berjiwa super kreatif, anda memiliki pilihan dan opsi pengolahan foto yang lebih banyak. Informasi yang tersimpan juga lebih banyak.

Karena jika anda memilih format JPEG, kamera akan menghilangkan sebagian kecil data untuk memperkecil ukuran file dan mempercepat proses pengolahan. Kualitas foto yang ada keseluruhan juga lebih baik, hal ini terkait dengan adanya kompresi jika memakai JPEG.

Lihat perbedaannya pada gambar dibawah ini.

  1. Manfaatkan internet

Saat ini sudah banyak sumber dan referensi yang bisa anda dapatkan untuk belajar fotografi. Tidak harus melalui buku. Internet bisa menjadi salah satu sumber belajar yang patut anda manfaatkan.

Dengan keberadaan internet, belajar fotografi sekarang bisa jauh lebih mudah dan menyenangkan. Karena ada banyak situs atau website yang memberikan tutorial fotografi untuk pemula secara GRATIS.

Anda juga bisa memanfaatkan Youtube, Vimeo atau Daily Motion sebagai sumber referensi yang dapat anda pelajari.

Ada begitu banyak video tutorial yang bisa anda dapatkan dan anda download secara gratis yang sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan anda tentang belajar fotografi.

Anda juga bisa belajar melalui forum-forum, group-group dan milist (mailing list) yang banyak tersedia di internet. Anda bisa mendapatkan banyak ilmu fotografi GRATIS dari internet 🙂

  1. Kenali dan perhatikan “exposure”nya.

Dalam dunia fotografi sering kita mendengar istilah exposure, under exposure dan over exposure. Apa sih sebenarnya eksposur itu?

Eksposur mengacu pada seberapa banyak cahaya yang jatuh dan masuk ke medium (film atau sensor gambar) yang akan mempengaruhi seberapa terang dan gelapnya foto yang dihasilkan oleh kamera.

Jika paparan cahaya yang diterima terlalu banyak maka hasil foto yang dihasilkan menjadi terlalu terang. Ini yang sering disebut sebagai over exposure sebaliknya jika cahaya yang diterima terlalu sedikit maka foto yang dihasilkan juga terlalu gelap, ini yang disebut sebagai under exposure.

Untuk lebih mudahnya perhatikan gambar dibawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

Secara keseluruhan exposure diipengaruhi oleh 7 hal:

  1. Jenis dan intensitas sumber cahaya
  2. Respon benda terhadap cahaya
  3. Jarak kamera dengan benda
  4. Shutter speed
  5. Bukaan/aperture/diagfragma
  6. Ukuran ISO/ASA film yang digunakan
  7. Penggunaan filter tertentu

Tingkat exposure akan sangat mempengaruhi kualitas foto secara keseluruhan. Seperti pada contoh gambar dibawah ini.

  1. Mengenal jenis dan fungsi lensa

Lensa adalah salah satu dari 2 komponen utama yang membentuk sebuah kamera, khususnya kamera DSLR atau mirrorless. Yang pertama adalah bodi kamera dan yang kedua adalah lensa kamera itu sendiri.

Keduanya tidak bisa dipisahkan, karena kalau dipisahkan tidak akan bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Yah, kecuali anda ngeyel mau pake kamera tanpa lensa hahaha 🙂

Oke, sekarang kita akan membahas jenis – jenis lensa yang pada umumnya dipakai dalam dunia fotografi. Secara garis besar, lensa terbagi dua yaitu lensa zoom dan lensa fix. Mari kita lihat keunikan kedua jenis lensa ini.

Apa itu lensa zoom?

Lensa zoom adalah lensa yang panjang fokal lensanya bisa diubah-ubah. Salah satu lensa zoom yang paling terkenal mungkin sudah anda miliki yaitu lensa kit.

Umumnya panjang fokal lensa kit dimulai dari 18mm dan berakhir di 55mm. Lensa kit begitu terkenal karena harganya murah dengan kualitas yang masih bisa diandalkan.

Kelebihan utama dari lensa zoom adalah fleksibilitas yang anda bisa dapatkan dalam satu lensa. Artinya anda tidak perlu gonta-ganti lensa lagi untuk bisa mendapatkan jarak fokal lensa yang anda inginkan. Nah, yang kedua adalah lensa fix.

Apa itu lensa fix?

Lensa fix atau lensa tetap (fix = tak berubah) merupakan kebalikan dari lensa zoom dimana lensa yang ada tidak bisa diubah-ubah. Anda hanya bisa pasrah menerima kenyataan fokal lensa yang tertera di bodi lensa tersebut.

Contohnya, jika anda memiliki lensa fix 50mm anda tidak akan mungkin memotret landscape dan mendapatkan sudut pandang sama seperti lensa 18mm. Bahkan sekalipun anda mundur hingga jaran yang jauh pun hasilnya tetap akan beda.

Keuntungan utama dari lensa fix ini adalah kualitasnya yang secara rata-rata lebih baik daripada lensa zoom di rentang harga yang sama.

Selain itu, keuntungan lain dari memilih lensa jenis ini adalah factor harga yang lebih murah, ringan serta memiliki bukaan maksimum yang besar (umumnya f/1.8 – f/1.2). kekurangan utama yah itu tadi tidak bisa zoom 🙂

Anda harus maju mundur manual dengan kaki sendiri untuk mengkomposisikan gambar, yah hitung-hitung olahragalah hehehe 🙂

  1. Perhatikan komposisi

Apa sih yang dimaksudkan dengan komposisi? Sederhananya, komposisi adalah susunan. Komposisi dalam fotografi bisa diartikan sebagai susunan gambar dalam batasan ruang.

Atau bisa juga sebagai cara menyusun elemen-elemen objek foto yang penting secara keseluruhan yang ada dalam foto.

Tujuan mengatur komposisi dalam fotografi adalah untuk membangun “mood” suatu foto agar memiliki keseimbangan objek yang ada dalam foto tersebut.

Selain itu, dengan mengatur komposisi sebuah foto, juga dapat melatih kepekaan mata anda untuk menangkap berbagai elemen atau unsur saat memotret.

Karena tanpa memahami komposisi, anda tidak akan bisa menghasilkan foto yang sempurna. Komposisi ini dapat dipahami sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar seperti garis, bentuk, warna dan gelap terang.

Ingat, penentu utama kualitas foto yang keren adalah Komposisi!

Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi lewat foto).

Nah, itulah 13 hal wajib yang harus anda ketahui jika anda ingin belajar fotografi dengan kamera mirrorless. Bagaimana pendapat anda? Silahkan sharing di kotak komentar 🙂