Hunting foto model memberikan kesenangan tersendiri bagi setiap fotografer, baik itu profesional maupun pemula. Disamping persiapan pengaturannya yang rumit, hunting foto model juga memerlukan perencanaan yang matang dan jelas untuk bisa menghasilkan gambar yang bagus. Itula sebabnya, memenuhi akan hal ini, maka dibuatlah artikel mengenai tips hunting foto model yang diambil dari beberapa sumber dan kiranya dapat menambah dan menolong kreatifitas anda sekalian yang gemar melakukan perjalanan wisata alam.
Dalam dunia fotografi, hunting adalah sebuah kegiatan seseorang atau lebih, pergi kesuatu tempat dekat atau jauh, dengan tujuan utamanya, yaitu memotret. Hunting bisa dilakukan oleh semua orang, tidak membedakan antara seorang fotografer Pro (Profesional) atau amatir (pecinta, atau hoby).
Hunting foto tidak harus berpergian ketempat menawan yang jauh, taman kota, bahkan halaman rumah kita juga bisa menjadi tempat buat hunting, tergantung bayangan visual yang sudah kita pikirkan sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa tips sederhana mengenai hunting foto model.
1. Pilihlah Lokasi Yang Tepat
Pemandangan adalah unsur yang sangat penting dalam foto hunting. Apakah anda tinggal di negara yang penuh dengan pegunungan disekitarnya? Atau di negara yang penuh dengan ladang hijau yang segar? Atau juga di negara yang penuh dengan kayu-kayu terkenal? Dibalik semuanya itu, biarkanlah foto anda yang bercerita. Memilih lokasi yang keren untuk pemotretan dan berkreasi dengan sesuatu yang menarik yang mungkin terjadi di lokasi tersebut merupakan hal yang perlu anda pikirkan. Sebagai contoh, ketika anda sedang melakukan perjalanan wisata, kemudian anda melihat suatu hal yang menarik, maka cobalah untuk mengambil gambar dari segala sudut yang bisa anda lakukan.
Untuk memilih lokasi hunting, lakukanlah survey terlebih dahulu ke lokasi yang akan anda pilih. Gunakanlah setiap waktu luang anda untuk meninjau kembali lokasi yang hendak anda jadikan tempat pemotretan. Perhatikan berbagai fasilitas pendukung yang dapat menunjang pemotretan anda. Tanyakan mengenai listrik untuk pencahayaan saat pemotretan hingga ruang ganti untuk model anda ataupun kamar kecil untuk buang kecil dan besar. Perhatikan juga, apakah lokasi pemotretan anda menyediakan tempat parkir yang cukup atau tidak, dan yang terakhir adalah, perhatikan apakah biaya sewa lokasi cukup masuk akal dan sesuai dengan keuangan yang telah anda siapkan.
2. Lakukan Pengaturan Yang Baik
Sebelum mengambil foto, pastikan diri anda dan kamera anda sudah berada pada posisi yang benar. Pastikan juga bahwa jarak atau posisi anda dengan model anda sudah benar, karena jika tidak, maka segalanya akan rusak. Jika penempatan kamera berada terlalu tinggi diatas model anda, maka itu akan membuatnya terlihat kecil. Pastikan kamera anda berada pada posisi yang benar agar hasil yang anda peroleh memuaskan. Dalam hal inilah, tripod sangat nyaman dan dapat membantu anda dalam melakukan pemotretan, karena kebanyakan orang tidak suka berbaring di tanah untuk foto orang lain! Dengan menggunakan tripod, anda dapat mengatur adegan anda dan memutuskan untuk diri sendiri jika anda menyukai bagaimana semuanya terlihat. Jika anda membawa seorang teman untuk membantu anda dalam pemotretan, maka mintalah bantuannya untuk melakukan pose yang anda inginkan sampai anda menemukan yang sesuai dengan keinginan anda. Setelah posisi kamera diatur atau ditempatkan pada tripod, maka tempatkan diri anda pada tempat yang anda rasa paling nyaman dan aman buat anda selama kamera anda mengambil gambar.
Ada banyak sudut yang berbeda untuk dipilih dan kadang-kadang sesuatu yang membuat perbedaan adalah foto yang menarik. Dalam pengaturan kamera, pastikan juga bahwa posisi dari setiap perlengkapan yang anda bawa tidak menutupi dan menghalangi model anda. Selalu gunakan lampu kilat selama anda melakukan pemotretan. Lampu kilat akan menolong anda untuk mengisi daerah yang gelap karena kurangnya cahaya yang ada, menghilangkan bayangan, dan memberikan foto yang lebih baik dengan kualitas warna yang bagus. Pencahayaan jarang sempurna, dan kecuali itu adalah lampu blits yang paling terang tersedia dilokasi pemotretan, maka membawa lampu kilat dalam tas perlengkapan pemotretan anda adalah suatu keharusan.
3. Gunakan Lensa Bidikan Yang Besar
Cahaya keluar dengan melewati lubang lensa kamera anda untuk mendapatkan latar gambar dimana sensor gambar berada. Semakin besar lubang lensa anda, maka semakin besar jumlah cahaya yang bisa masuk melalui sensor kamera anda. Jika anda memiliki lubang lensa yang terbuka lebar, maka anda bisa mengambil gambar yang bagus dan jelas sekalipun berada dibawa kondisi pencahayaan yang rendah tanpa harus menggunakan tripod atau juga lampu kilat (flash).Menggunakan lensa bidikan yang lebar seperti f 2.0 (lensa bidikan terlebar yang kamera anda memiliki), membuat anda mendapatkan gambar kedalaman foto yang disertai dengan pengaburan latar belakang yang bagus sehingga membuat subjek anda menonjol dengan baik. Ini adalah cara sederhana untuk memastikan penonton tahu persis apa yang anda coba untuk tunjukkan kepada mereka
4. Lakukan Pada Waktu Pagi Dan Malam Hari
Manfaatkan cahaya yang rendah pada saat matahari hendak terbit atau matahari sudah mulai terbenam untuk mengambil gambar hunting yang keren, karena pada umumnya, saat-saat seperti ini merupakan waktu yang tepat untuk mengambil gambar yang bagus. Hampir mustahil untuk memperoleh gambar yang jelek saat anda mengambil gambar pada jam-jam seperti ini.
5. Tentukan Model Yang Tepat
Model adalah faktor terbesar yang menunjang kesuksesan anda dalam pengambilan gambar. Model bisa berupa benda hidup ataupun juga benda mati. Jadi, jika anda hendak menentukan pilihan mengenai model foto hunting anda, maka pilihlah dengan baik. Jika model yang anda pilih adalah manusia, maka pilih model yang benar benar sudah matang, yang bisa berpose dengan baik, sehingga pemotretan akan lebih mudah. Jangan lupa perhatikan karakter model, apakah cocok dengan tema hunting anda.
Jika model yang anda pilih sudah bergabung dengan sebuah agen, maka adalah lebih baik untuk memberitahukan kepada agen yang bersangkutan, jangan melakukan persetujuan secara perorangan atau langsung pada sang model. Hal ini menyangkut etika, baik untuk model ataupun untuk anda sendiri.
Apabila model yang akan digunakan adalah pemula dan belum terikat, maka sebaiknya adakan sesi pemotretan pendahuluan atau percobaan pemotretan. Hal ini sangat berguna untuk menilai karakter model dan kesiapan model tersebut dalam sebuah sesi pemotretan yang akan anda buat. Adalah suatu kebodohan yang fatal jika anda menggunakan model yang tidak bisa berpose dalam sebuah situasi yang diikuti atau dilihat oleh banyak peserta. Itulah sebabnya, perhatikan hal ini baik-baik.
6. Aturlah Shutter Speed Anda Dengan Baik
Pastikan anda mengatur shutter speed anda dengan baik saat mulai melakukan pemotretan, karena panjang jarak fokus anda akan menjadi masalah jika mengalami getaran atau goyangan sehingga memberikan efek yang kurang bagus buat foto anda. Untuk mengatasi hal ini, pastikan shutter speed anda lebih tinggi dari panjang jarak fokus anda. Misalnya, jika panjang jarak fokus anda 200 mm maka aturlah shutter speed anda pada posisi 1/250 detik atau lebih cepat. Hal ini juga berarti anda dapat mengambil gambar dengan mengatur shutter speed anda pada posisi yang lambat ketika hendak mengambil gambar pada area yang lebih luas seperti 1/20 detik dengan panjang fokus 18 mm.
Meskipun hal ini tidak akan cukup membantu jika subjek anda bergerak terlalu cepat, tapi jangan lupa untuk menggunakan sistem anti-shake (tahan goyangan) pada kamera anda. Meskipun tidak setiap lensa akan menampilkan teknologi ini, tetapi jika anda memilikinya – maka gunakanlah.
Kiranya artikel ini bisa bermanfaat. Selamat mencoba …
Referensi
www.tonybynum.com/hunting-photographer-photograph-your-hunting-adventure/
http://www.bowhuntingmag.com/tactics/taking-better-hunting-trophy-photos/