Ingin Belajar Fotografi Model? 16 Hal ini Wajib Anda Ketahui | Khusus Pemula

Anda yang pemula dalam dunia fotografi biasanya akan mulai belajar memotret dengan memilih objek-objek yang anda anggap mudah terlebih dahulu. Bisa dalam bentuk apapun itu. Bisa pemandangan, benda di sekitar atau hewan dan orang-orang disekitar anda.

Nah, salah satu yang sangat populer adalah dengan menggunakan objek seorang model. Yah, objek yang anda pilih adalah seorang model. Dalam istilah fotografi ini disebut sebagai modeling photography.

Kalau mendengar kata model, apa yang ada di pikiran anda? Biasanya kebanyakan orang akan membayangkan dan mengidentikan model sebagai sosok wanita yang cantik, muda, seksi, langsing, semampai, berkulit putih, mulus, molek, bertubuh aduhai dan seterusnya. 🙂

Ini tidak salah. Sah – sah saja bahkan. Namun, dalam fotografi khususnya fotografi modeling, pengertian model bisa jadi sangat luas. Model dipahami sebagai orang yang menjadi objek dalam sebuah foto.

Mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, orang tua hingga kakek nenek. Bahkan seekor hewan atau binatang pun bisa disebut model.

Bagi anda fotografer pemula memilih model sebagai objek foto memang gampang- gampang susah. Apalagi ketika anda harus berhadapan dengan model – model professional yang notabene sudah tahu banyak kualitas seorang fotografer.

Mereka tentu dapat mengetahui mana fotografer yang masih pemula dan mana yang sudah professional. Nah, ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi anda yang masih pemula.

Seorang model memang tidak harus seorang model yang mahal dan professional. Teman, kolega sahabat atau keluarga anda yang anda anggap layak dijadikan objek bidikan juga bisa anda jadikan model.

Memotret seorang model tentu beda dengan sekedar memotret hewan atau binatang ataupun pemandangan. Anda butuh ilmu, wawasan dan pengetahuan yang cukup serta teknik yang ampuh agar hasil foto model anda nantinya bagus, berkelas dan berkualitas. Model senang anda pun puas. 🙂

Karena itu, dalam tulisan kali ini kami (foto.co.id) akan berbagi 16 hal yang wajib anda ketahui ketika ingin belajar fotografi model.

Oke anda siap? Mari kita mulai petualangan ini.

  1. Persiapkan Kamera Terbaik Anda

Untuk memotret model, hal pertama dan terutama yang harus anda persiapkan adalah kamera anda. Jenis kamera apapun sebenarnya bisa digunakan. Namun, alangkah baiknya jika kamera terbaiklah yang harus anda siapkan.

Seperti apa kamera terbaik itu? Idealnya kamera yang lensanya bisa ditukar lepas. Bisa diganti – ganti. Seperti DSLR atau mirrorless misalnya. Sehingga dalam pemotretan anda dapat membuat foto close up dengan menggunakan lensa tele atau lensa zoom.

Tapi kalau anda hanya memiliki kamera saku atau digicam atau kamera konvensional (kamera film) bahkan kamera hp atau smartphone saja, itu tidak jadi masalah.

Kamera apapun itu yang jelas, anda piawai menggunakannya. Ingat peribahasa yang pernah saya katakan di postingan sebelumnya?

“Kamera hanya memiliki andil 20% terhadap hasil foto terbaik, 80% nya adalah anda sebagai seorang fotografer”

Apabila kamera anda memiliki fitur zoom, gunakan pada posisi zoom atau tele, sehingga jarak antara anda dengan model yang anda potret bisa agak jauh. Dan usahakan tidak memotret dengan lensa pada posisi wide angle (lensa lebar) khususnya untuk pemotretan close up.

Karena selain jarak anda dengan model lebih dekat, pada hasil foto wajah model akan terlihat lebih lebar karena terdistorsi. Contoh efek distorsi yang sederhana dapat dilihat kalau anda bercermin di depan kaca yang berbentuk cembung.

  1. Pahami 4 Unsur Terpenting Saat Memotret Model

Ada 4 unsur terpenting ketika anda ingin memotret seorang model. Apa sajakah unsur – unsur itu?

  1. Ekspresi

Ekspresi sangatlah penting dan ini salah satu unsur terpenting yang membuat sebuah foto itu hidup atau tidak. Ciptakan sebuah ekspresi yang menyenangkan untuk dilihat, kendalikan setiap suasananya.

Tugas anda sebagai fotografer adalah mencairkan suasana antara anda dengan sang model sehingga secara tidak sadar anda akan memperoleh ekspresi model yang natural dan menarik.

Kita tahu bahwa setiap orang punya kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Nah, tugas anda sebagai seorang fotografer saat memotret seorang model adalah mengurangi dan mengeleminasi kelemahan pada objek foto sehingga yang tampil atau tampak nantinya adalah bagian – bagian yang menarik.

Perlu kesabaran dalam mengambil momen yang pas. Perbedaan 30 detik saja dalam sesi pemotretan dapat menghasilkan foto dengan mode dan hasil yang berbeda dari sebelumnya.

Kemampuan model berpose dan berekspresi tetap menjadi unsur yang tak terpisahkan dari keberhasilan sebuah foto model.

  1. Gesture atau Gerakan Tubuh

Usahakan agar gerakan tubuh sang model saat berpose bisa semenarik mungkin. Jika ada bagian tubuh yang kurang proporsional maka hal ini dianggap sebagai kelemahan.

Dan ini jelas kurang disukai oleh orang yang melihat foto tersebut maka anda perlu mengeleminasi pengambilan foto dari sudut yang dianggap lemah dan kurang menarik.

Tahapan atau tingkat kesulitannya sederhananya bisa diibaratkan seperti ini. Memotret wajah saja (close up) itu level yang paling mudah. Memotret setengah badan agak sulit sebagai level menengah.

Dan memotret seluruh badan merupakan level yang paling sulit karena anda harus mengarahkan tubuh sang model dan harus pandai – pandai mengurangi objek-objek yang dirasa kurang perlu.

  1. Harmoni Dengan Background

Perhatikan latar belakang sebuah foto. Hal ini sangat menentukan apakah sebuah foto terlihat indah atau tidak sama sekali.

Jika terjadi kebocoran objek -–istilah fotografi yang merujuk pada objek latar belakang yang menggangu-– maka anda bisa mengaburkannya dengan settingan aperture atau bukaan lebar F number kecil.

Jika tidak dapat dikaburkan maka anda dapat memotret secara close up saja. Untuk menghilangkan bagian yang tidak diinginkan. Harmoni dan kesesuaian dengan latar belakang sangatlah penting dalam fotografi khususnya fotografi model (modeling photography)

  1. Pencahayaan

Fotografi adalah bagian dari permainan cahaya. Sehingga kunci dan esensi dari fotografi adalah anda harus berusaha untuk cerdas dan cerdik bermain dengan cahaya dan pengendalian terhadap cahaya baik yang kuat maupun yang lemah.

Bayangan pada foto harus anda kontrol dan anda kendalikan. Foto tanpa bayangan akan terasa mati. Pengambilan dari arah yang tepat akan menjadikan foto menarik.

Sebenarnya penggunaan flash atau blits terkadang diperlukan. Keuntungan menggunakan flash adalah untuk menambah estetika dari model yang akan anda potret.

Flash dapat membantu memunculkan dimensi dari lekukan tubuh sang model. Misalnya anda ingin menonjolkan bentuk tubuh sang model, maka anda dapat menambahkan flash di belakang model (backli7ght) agar pinggiran siluet tubuh sang model lebih menonjol.

UPDATE! Yuk nonton video tutorial kami mengenai cara foto model outdoor, bisa dilihat di Youtube kami:

  1. Tentukan Waktu Yang Pas Untuk Pemotretan

Pemilihan waktu memotret yang pas sangat membantu dalam hal pencahayaan, terutama fotografi outdoor.

Kalau anda memotret dengan memanfaatkan cahaya matahari atau di luar ruangan. Waktu yang ideal untuk pemotretan adalah jam 8 – 10 pagi atau jam 3 – 5 sore atau sampai menjelang tenggelamnya matahari.

Karena pada waktu-waktu tersebut cahaya matahari masih lembut, tidak menyengat. Sehingga bayangan yang muncul di bagian bawah kelopak mata, hidung dan leher tidak terlalu keras ataupun lembut.

Dalam memilih waktu dalam fotografi ada dua jenis waktu yang umum dipahami, yakni blue time dan golden time. Apa itu blue time dan golden time? Blue time adalah waktu dimana cahaya matahari dan langit cenderung berwarna biru khususnya pada jam 7 sampai jam 8 pagi.

Sedangkan golden time adalah waktu dimana cahaya matahari mulai kekuning-kuningan yakni di sekitaran jam 5 sampai 6 sore, namun hal ini harus sesuai dengan letak geografis tempat anda memotret.

Jangan memotret pada saat siang hari karena matahari tepat berada diatas. Hal ini dapat menimbulkan efek cahaya yang menyilaukan yang tidak sedap dilihat mata.

  1. Pikirkan Konsepnya

Sebelum memulai kegiatan memotret model tentukan dulu konsep yang anda ingin usung. Hal ini penting agar sang model pun tidak bingung terlebih saat memilih kostum.

Dengan konsep yang bagus dan unik, foto model anda akan lebih memiliki cerita dibandingkan dengan memotret model tanpa konsep apapun. Ada banyak konsep yang bisa anda coba. 4 jenis konsep dibawah ini bisa anda pertimbangkan 🙂

  1. Mood and Vintage Concept
  2. Sweet Memories Concept
  3. Futuristic Concept
  4. Gothic Concept, dll

 

  1. Pilih Lokasi Terbaik

Pemilihan lokasi juga sangat penting. Apalagi dalam fotografi outdoor. Lokasi adalah faktor yang sangat menentukan bagus tidaknya sebuah foto. Karena itu, carilah lokasi yang kira-kira cocok dan sesuai dengan konsep foto model anda.

Carilah lokasi yang memiliki cahaya dan pencahayaan yang cukup seperti taman, pekarangan, sawah, pantai, area terbuka hijau, atau tempat-tempat umum lainnya.

Usahakan lokasi yang anda pakai tidak terlalu ramai, karena yang anda tonjolkan dalam pemotretan ini adalah modelnya. Jangan sampai latar belakang lebih menarik daripada modelnya.

Setelah menemukan lokasi, cobalah untuk memotret beberapa kali untuk melihat kualitas cahaya di lokasi tersebut. Kualitas dan kondisi cahaya yang bagus dan cukup sangat penting, kecuali kalau anda sudah memiliki peralatan lighting yang memadai.

Mau tips yang lebih lagi? Nonton tips2 terbaru dari kami untuk motret atau foto model outdoor di Youtube kami:

  1. Bawalah Seorang Teman Untuk Menjadi PA (Photo Assistant)

Memotret seorang model khususnya ketika anda dan model berada di luar ruangan alias outdoor memberi anda beberapa keuntungan. Selain pemandangan yang bagus dalam situasi tertentu, anda juga dapat memanfaatkan cahaya alami.

Namun, kerugiannya juga ada. Apa kerugiannya? Salah satunya adalah anda harus berjalan jauh untuk menemukan spot, angin, dan pencahayaan yang sesuai.

Membawa seorang PA (Photo Asistant) dapat membantu anda membawa peralatan, menahan reflector, mengarahkan gaya untuk model, dst sehingga anda bisa lebih fokus pada pemotretan.

  1. Persiapkan Property, Wardrobe, Kostum dan Make up Model

Property

Hal yang tak kalah penting lainnya adalah mempersiapkan peralatan atau property dan wardrobe yang sesuai dengan konsep yang anda ingin tampilkan. Baik fotografi indoor maupun outdoor 2 hal ini harus anda perhatikan.

Misalnya nih, katakanlah anda memilih vintage sebagai konsep yang ingin anda usung. Maka property yang dibutuhkan antara lain koper, meja, atau kursi vintage, vespa, dan barang-barang lain yang berbau vintage.

Jangan gunakan istilah “manfaatkan apa yang ada” saja. Memotret model harus memiliki konsep yang matang, karena itu menggunakan property yang sesuai harus anda pikirkan.

Penggunaan property yang tepat akan memberikan detail yang sangat baik bagi foto anda. Karena itu, sediakanlah property yang sesuai dengan konsep yang telah anda susun.

Jika anda merasa sulit dalam mengadakan property, penyewaan adalah salah satu jalan keluar termudah dan termurah dibandingkan dengan membeli.

– Wardrobe

Jangan lupa juga dengan wardrobenya seperti baju, riasan dan juga aksesoris. Jika sesi foto yang anda ikuti bertema pantai dan swimsuit dengan baju yang minim, mintalah model anda untuk memakai pakaian yang sedikit minim.

Kalau perlu tunjukan tato yang ia miliki. Yah, ini jika ada yah. Jika tidak, bersyukurlah karena tato pada kulit model juga mempengaruhi komposisi dan nilai artistik sebuah foto.

Jika penempatannya tepat maka bisa sangat membantu foto anda, jika tidak maka hal ini sangat sulit untuk menghilangkan objek tersebut dari dalam foto.

Satu hal yang harus diingat adalah tidak semua model yang ada memiliki koleksi pakaian yang lengkap di lemarinya karena itu sangat penting untuk mengetahui cara pengadaan wardrobe bagi model.

Reflector, juga sangat dibutuhkan dalam memotret model yang berfungsi sebagai media pemantul cahaya matahari atau sering disebut sebagai fill in light.

Kostum dan Make Up

Hal yang juga harus anda perhatikan adalah tentang pengadaan kostum dan make up model. Dalam pemotretan model, make up dan kostum model merupakan 2 hal yang sangat penting yang harus anda perhatikan.

Carilah kostum yang tepat dengan model dan konsep yang sudah ditentukan. Begitu juga dengan make up, buatlah make up yang sesuai dengan konsep atau keinginan anda. Kostum dan make up akan sangat mempengaruhi keberhasilan foto anda nantinya.

  1. Perhatikan Komposisi dan Pengambilan Angle-nya

    – Komposisi

Hampir seluruh genre dari fotografi mengikuti aturan dasar dari seni dua dimensi yakni keberadaan komposisi yang tepat. Unsur-unsur dasar dari seni 2 dimensi seperti komposisi akan menentukan seberapa baik dan indah hasil foto model anda.

Komposisi sendiri sangat kompleks untuk dipelajari. Dalam fotografi kita mengenal beragam istilah terkait komposisi seperti rule of third, golden ratio, spiral, pattern dan masih banyak lagi.

Ingat, penentu utama kualitas foto yang keren adalah Komposisi!

Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi lewat foto).

Untuk memudahkan anda, saat ingin memotret model coba pikirkan kembali apakah subjek foto dan latar serta benda-benda dalam frame sudah tampak cocok dan sesuai atau belum? Apakah masih ada cara lain agar tampak lebih baik?

     – Pengambilan Angle

Pengambilan angle yang pas juga sangat penting. Sesekali coba potret dari angle yang berbeda dan tidak biasa. Arahkan sang model untuk itu. Anda akan mendapatkan hasil foto dan sisi emosional (feel) yang berbeda.

Ada 3 jenis angle yang biasa dipakai dalam istilah fotografi.

  1. Angle Tinggi (Bird Eye)

Posisi kamera yang sedikit lebih tinggi dari model (subjek) seringkali bisa memberikan hasil yang lebih menarik. Pada umumnya akan membuat wajah model lebih kurus.

Perhatikan bahwa bagian leher dan rahang terlihat lebih jelas jangan memposisikan kamera terlalu tinggi, karena posisi tersebut akan sedikit terlihat aneh.

  1. Angle Sejajar (Eye Level)

Dengan pencahayaan yang tepat, jenis angle eye level bisa digunakan pada banyak kondisi. Perhatikan bahwa ketinggian kamera akan berdampak pada bagaimana hasil foto portrait anda.

LCD kamera anda berperan penting untuk membantu anda mereview kembali hasil akhir foto. Jika tinggi badan anda lebih rendah dari model, maka gunakan kotak atau tangga kecil untuk mencapai ketinggian yang pas.

  1. Angle Rendah (Frog Eye)

Prinsip angle rendah pada umumnya adalah, semakin rendah angle yang anda gunakan semakin berkurang pula daya tarik foto potret anda. Angle ini tidak membuat subjek foto model semakin ramping.

Angle jenis ini sering digunakan untuk foto – foto corporate, dimana para pemimpin atau direktur perusahaan tersebut bisa mendapatkan kesan besar, berwibawa dan berkuasa.

  1. Perhatikan Background-nya!

Beberapa fotografer pemula menganggap bahwa background atau latar belakang bukanlah hal yang penting karena mereka beranggapan latar belakang atau background bisa kita akali atau siasati dengan efek bokeh saja. Tidak perlu setting-settingan lain.

Hal ini tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah. Latar belakang atau background kadang untuk beberapa konsep tetaplah penting dan menjadi bagian dari Komposisi sebuah foto. Bebrapa konsep bahkan akan kelihatan lebih hidup jika memiliki background yang baik.

Pertimbangkan konsep dan background yang digunakan. Misalnya tema yang anda usung adalah café. Meskipun menonjolkan factor bokeh atau blur pada background.

Coba gunakan bukaan yang tidak terlalu lebar agar blur uang dihasilkan masih menyisahkan bentuk dari objek yang di blur dan tetap dapat memberikan informasi mengenai lokasi pengambilan foto.

  1. Beri Jarak Antara Kamu Dan Model

Tidak seperti di dalam studio dimana pencahayaan dapat diatur dengan menggunakan tambahan lighting.

Memberi jarak dengan sang model dapat membantu anda membuat efek bokeh atau menggunakan menggunakan lensa panjang untuk mendapatkan panorama yang bagus. Karena itu, beri jarak antara anda dan model.

  1. Sering Berkomunikasi Dengan Sang Model

Faktor selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah meluangkan waktu untuk berkomunikasi, berbincang-bincang dengan sang model. Hal ini penting untuk mencairkan suasana.

Jangan ragu untuk menanyakan pose paling favorit dari sang model atau tanyakan terlebih dahulu jenis foto apa yang diinginkan sang model sebelum anda menerapkan konsep yang anda inginkan.

Biasakan untuk mengajak bicara sang model saat pemotretan. Jangan hanya diam sehingga model tidak tau apakah sudah berpose sesuai konsep yang diinginkan apa belum.

Jangan hanya memberikan komentar “Pose terserah anda” “yah, tahan” arahkanlah model terlebih dahulu kemudian biarkan proses selanjutnya mengalir. Jangan sungkan untuk menegur bagian tubuh model seperti tangan yang kelihatan kaku atau gesture yang sedikit mengganggu foto anda.

Adalah penting untuk menunjukan hasil foto yang telah anda ambil ke sang model, kemudian mintalah koreksi atau sekedar komentar mengenai hasil atau kekurangan foto. Jika sudah lakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan.

  1. Model Anda Adalah Subjek, Lokasi Hanyalah Pelengkap

Yang menjadi fokus utama ketika kita berbicara masalah fotografi model sudah pasti model itu sendiri. Lokasi hanyalah pelengkap saja.

Jangan sampai anda sibuk mencari dan memilih lokasi yang pas hingga anda mengesampingkan model yang justru merupakan subjek utama foto anda.

Maksudnya adalah, jangan terlalu boros memikirkan background dan tetap curahkan perhatian dan fokus utama anda pada sang model.

  1. Ambil Break Dan Jeda Waktu

Setelah sesi pemotretan berlangsung untuk beberapa saat, ambillah break sejenak untuk beristirahat. Ini penting agar anda dan juga model anda tidak terlalu letih dan kelelahan.

Dalam sesi break anda bisa berbincang-bincang dan mengajak ngomong sang model. Carilah topik percakapan yang dapat mencairkan suasana. Lelucon, humor atau cerita lucu bisa sangat efektif untuk membuat anda dan sang model lebih akrab.

Ibarat baterai yang bisa lowbet. Manusia khususnya si model pun bisa capek dan letih. Anda juga khan? Yah, iyalah… fotografer juga khan manusia hehehe 🙂

Yah, kecuali anda superman 🙂 nah, setelah break dan jeda, anda bisa lebih bersemangat lagi memotret tentu dengan energi dan semangat baru yang lebih fresh.

  1. Tunjukan Hasil Foto Anda ke Sang Model

Tidak ada salahnya untuk menunjukan hasil foto yang telah anda ambil, kemudian mintalah koreksi atau sekedar komentar mengenai hasil atau kekurangan foto. Jika sudah lakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan.

Hal ini penting karena kita ingin melihat sudut pandang yang berbeda dari sebuah foto. Sebuah foto yang menurut anda bagus dan sudah sempurna boleh jadi masih memiliki sejumlah kekurangan kecil yang mesti diperbaiki.

Karena itu, sangat penting untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan sang model agar hasil yang diharapkan bisa lebih bagus nantinya.

  1. Pikirkan Tentang Olah Digital

Pada saat tertentu, karena kebutuhan konsumen atau permintaan pasar, kita kadang perlu mengolah sedikit maupun banyak hasil foto model kita.

Beberapa hal yang penting untuk anda perhatikan adalah tone, warna kulit, kostum, dll. Berhati-hatilah dalam hal bermain warna, sebisa mungkin warna natural adalah pilihan yang aman.

Seorang fotografer dikatakan berhasil apabila sukses mengkomunikasikan ide yang ada di benaknya kepada para pemirsa lewat foto.

Jika yang melihat foto mengernyitkan dahi pertanda bingung atau memicingkan mata pertanda tak nyaman memanding, maka bisa dikatakan bahwa pemotretan belum berhasil sepenuhnya.

Lain halnya jika penonton mengangguk – angguk pertanda paham atau diam untuk merenung lantaran berhasil meresapi makna dan rasa dari foto yang dilihatnya.

Keberhasilan itu lebih berkesan lagi tatkala muncul ide, gagasan ataupun inspirasi baru di benak pemirsa foto setelah melihat karya-karya anda.

  1. Jangan Lupa Candid Shots!

Anda tahu apa itu candid shots? candid shots adalah foto yang diambil secara diam-diam tanpa diketahui dan disadari oleh subjek atau objek yang difoto. Dalam fotografi ada yang namanya candid photography.

Foto yang diambil dengan sengaja secara diam-diam oleh sang fotografer tanpa sepengetahuan si subjek foto.

Ada beberapa alasan yang paling umum mengapa fotografer baik yang pemula maupun yang sudah professional melakukan foto candid khususnya foto model, 5 diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  1. Untuk melihat ekspresi natural sang model
  2. Untuk menghindari persiapan awal yang justru tidak terlalu ekspresif
  3. Sengaja untuk memberikan kejutan kepada sang model
  4. Agar tidak mengganggu subjek foto ketika sesi pemotretan
  5. Ini dilakukan ketika subjek foto (model) sedang bergerak

Demikian 16 hal yang wajib anda ketahui jika anda ingin belajar fotografi model atau modeling photography. Bagaimana pendapat anda, ada pertanyaan? Sampaikan di kolom komentar 🙂  

Scroll to Top