
12 Teknik Jitu Memotret Model Di Dalam Ruangan

Melakukan pemotretan di dalam ruangan memberikan kesenangan tersendiri bagi setiap fotografer. Karena itu, untuk menolong mereka yang gemar melakukan pemotretan dengan menggunakan ruangan seperti rumah, kantor, ataupun lain-lain sebagai lokasi pemotretan, maka berikut ini ada 12 teknik jitu untuk memotret model dalam ruangan yang pelu diperhatikan untuk bisa menciptakan hasil yang bagus tanpa harus menggunakan pencahayaan di dalam studio yang mahal yang bisa kami (foto.co.id) sediakan buat anda.
1. Kenali Kamera Anda
Kenali kamera anda seperti halnya anda baru saja kenalan dengan seorang wanita yang menarik perhatian anda. Maksudnya adalah mengetahui kelebihan serta kelemahan dari kamera anda. Misalnya, dengan mengetahui batas ISO pada kamera; kapan pencahayaannya mulai buram; serta membuat catatan untuk hal-hal tersebut, maka anda dapat meningkatkan kualitas ISO ke nilai tertinggi. Mengetahui kemampuan ISO pada kamera akan sangat membantu anda dalam melakukan pemotretan pada malam hari.
Dengan kesadaran penuh bahwa setiap kamera dibuat dengan gaya dan tampilan yang berbeda satu sama lain sehingga dapat menciptakan kebisingan yang lebih dalam pemotretan, maka mengenali kemampuan kamera anda adalah sangat penting. Itulah sebabnya, pelajarilah kamera anda sebagaimana mestinya.
2. Latar Belakang
Untuk memulai pemotretan, pastikan bahwa posisi subjek anda berada di depan cahaya agar bisa membuat bayangan gelap yang pas atau cocok. Bayangan gelap yang pas dapat menciptakan latar belakang hitam yang bagus dalam pemotretan. Dan untuk mempertahankan latar yang demikian, anda dapat menggunakan hal apa saja yang dapat menahan bayangan gelap tersebut, misalnya dengan menggunakan sebuah rak buku.
3. Pencahayaan
Cahaya sangat penting dalam setiap pemotretan, baik itu di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Tanpa cahaya, foto yang dihasilkan terlihat mati / kurang menarik. Karena itu, sebelum melakukan pemotretan, perhatikanlah komposisi cahaya yang akan digunakan. Tempatkanlah cahaya lampu yang ada dalam lokasi pemotretan sedikit diatas kepala model anda. Dan juga, posisikan lampu tersebut disamping kanan model anda. Pengaturan cahaya lampu sepeti ini dapat membuat foto anda terlihat klasik serta menakjubkan. Ada banyak teknik pencahayaan lainnya yang dapat anda coba. Jadi, berkreasilah dengan benar tanpa harus ada batasan yang menghalangi anda.
4. Shutter Speed
Aturlah shutter speed anda relatif cepat. Biasanya pada posisi 1/160 detik di f / 2.8, dan ISO 500.
5. Tripod
Pakailah tripod untuk memaksimalkan fungsi kamera anda agar tidak mengalami gangguan. Karena dengan menggunakan bantuan tripod, memotret dalam ruangan akan lebih mudah serta memberikan hasil foto yang tajam dan menarik.
6. Pengaturan
Ambilah beberapa gambar untuk memastikan dan menguji beberapa hal dalam kamera anda seperti pencahayaan terhadap subjek, latar belakang, dan pengaturan-pengaturan umum lainnya. Jika anda sudah puas dengan pengaturan yang ada, maka anda dapat memulai sesi pemotretan. Adalah ide yang baik untuk selalu mendiskusikan pose dan ekspresi yang akan anda gunakan dengan model anda.
Ingat, selalu perhatikan pengaturan pada kamera anda di setiap lokasi pemotretan, karena pengaturan sudut pencahayaan yang berbeda akan menghasilkan efek yang berbeda. Jadi yang harus anda lakukan disini setiap saat sebelum pemotretan adalah mencoba setiap posisi pencahayaan yang berbeda dan melihat sudut pencahayaan yang cocok dengan keinginan anda. Sudut pencahayaan tersebut meliputi sisi kanan, atas, sisi kiri, bawah, dan posisi belakang dari model anda.
7. Reflektor
Cahaya dalam jumlah yang besar dapat menciptakan bayangan yang tidak diinginkan dan juga merusak pemotretan di dalam ruangan yang sedang anda lakukan. Nah kalau begitu apa yang harus dilakukan? Gunakanlah reflektor (alat pemantul cahaya) pada sisi yang berlawanan dengan sumber cahaya, karena reflektor berfungsi untuk mememantulkan cahaya yang diperoleh kepada subjek dalam jumlah yang pas.
8. Keseimbangan Warna
White Balance adalah keseimbangan dalam pengaturan warna. Sebagian besar fotografer menggunakan pengaturan auto white balance dalam pemotretan, dan ternyata hal tersebut berfungsi sangat baik di dalam ataupun di luar ruangan. Bagaimanapun juga, ada beberapa situasi yang mengharuskan perubahan langsung ke auto white balance, misalnya anda tiba-tiba mau menggunakan warna orange, kuning, atau biru dalam pemotretan. Itulah sebabnya, sangat penting untuk mengambil waktu mengubah pengaturan anda sebelum anda melakukan pemotretan.
9. Buka Jendela/Pintu
Atur posisi subjek anda berada dekat dengan jendela atau pintu yang terbuka pada tempat pemotretan, karena hasilnya sangat menakjubkan dan memberikan sedikit perbedaan dengan trik pemotretan lain! Jika subjek anda menghadap jendela, aturlah pose subjek yang anda inginkan, misalnya dengan memiringkan kepala sedikit ke kiri ataupun ke kanan, atau juga dengan memiringkan badan sedikit ke kiri ataupun ke kanan, maka foto anda akan terlihat bagus serta memberikan daya tarik tersendiri. Jadi, posisikanlah model anda dekat dengan jendela atau pintu yang terbuka.
10. Gunakan Ambient Light
Ambient light adalah jumlah cahaya yang tersedia pada tempat pemotretan. Memanfaatkan ambient light yang tersedia pada tempat pemotretan adalah hal penting yang perlu diingat oleh setiap fotografer. Apakah itu lampu di atas meja kopi atau jendela, semuanya dapat membantu ketika anda sedang melakukan pemotreatan di dalam ruangan. Ingat, jika anda membutuhkan gambar dengan menggunakan warna kuning, orange, ataupun biru, maka aturlah pengaturan mode white balance pada kamera anda.
11. Perhatikan Tempat Pemotretan
Tidak ada hal yang lebih mengecewakan dari pada mendapati hasil pemotretan kita kurang bagus. Hal itu disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap lokasi pemotretan kita. Misalnya, anda ingin mengambil gambar model anda dengan menggunakan latar pemandangan sawah / ladang yang indah, namun ternyata tanpa anda perhatikan dengan baik, ternyata ada tiang yang tertancap dalam sawah / ladang itu yang hanya tampak dalam posisi yang dekat, maka foto bagus yang anda dapatkan menjadi cacat karena tiang tersebut. Hal tersebut pastilah membuat anda jengkel. Itulah sebabnya, perlu untuk memastikan segala sesuatu sebelum melakukan pemotretan, karena hal-hal kecil seperti tali lampu dalam ruangan, ujung karpet dalam ruangan, serta benda-benda kecil lainnya yang tidak tampak dalam jarak sedikit jauh dapat memberikan efek yang signifikan terhadap kualitas foto anda. Jadikan setiap kesalahan sebagai pelajaran, dan belajarlah selalu dari kesalahan-kesalahan yang anda buat untuk menjadi seorang fotografer yang handal dan hebat.
12. Gunakan Satu Sumber Cahaya
Jika tempat dimana anda melakukan pemotretan menghasilkan jumlah cahaya alami yang cukup, maka mematikan setiap cahaya dari lampu-lampu yang ada dalam ruangan pemotretan akan memberikan gambar yang baik dan bersih. Karena pada umumnya ketika cahaya alami dan buatan digabungkan akan menyebabkan foto menjadi buram, kuning, ataupun kabur.
Jika anda ingin memberikan tambahan cahaya terhadap ruangan pemotretan anda, maka anda bisa mengubah pengaturan anda ke auto white balance. Jadi, gunakanlah satu sumber cahaya untuk membuat subjek anda terlihat jelas dan bersih.
Teknik Pencahayaan Untuk Memotret Di Dalam Ruangan
Apakah anda tertarik untuk belajar bagaimana cara mengambil gambar dengan pencahayaan yang bagus dalam ruangan seperti seorang yang profesional? Jika anda masih belum memiliki lighting kit dalam ruangan anda yang berfungsi untuk mengatur dan merancang kualitas pencahayaan anda dalam pemotretan, maka anda tidak perlu takut. Anda masih bisa memperoleh foto yang menakjubkan dengan menggunakan beberapa peralatan yang sederhana, misalnya, gunakan lampu yang ada pada meja belajar atau kerja anda, kemudian posisikan lampu tersebut dengan benar untuk menambah kekuatan cahaya dalam pemotretan anda.
Berikut ini adalah 3 teknik pencahayaan yang dapat anda gunakan untuk membantu anda mendapatkan hasil yang maksimal dalam pemotretan.
1. Warna Cahaya
Menentukan jenis warna yang anda ingin tampilkan pada gambar anda akan sangat membantu anda dalam memilih lampu yang tepat untuk digunakan dan diterapkan dalam pemotretan. Pernahkah anda memperhatikan sebuah lampu yang memunculkan suatu warna sehingga memberikan hasil yang lembut dan jelas pada sebuah foto? Jika demikian, maka kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh adanya suhu warna yang ditimbulkan pada suatu bola lampu. Suhu warna cahaya yang timbul, jika diukur dengan menggunakan skala Kelvin berkisar dari 2700 K – 6500 K, maka hal itu, jika dimanfaatkan dengan benar dan baik, akan sangat membantu dalam pemotretan. Penggunaan skala Kelvin, membantu anda menyesuaikan tampilan dan nuansa dari pemotretan anda.
2. Color Rendering Index (CRI) (Index Warna Lampu)
Pusat penelitian cahaya menyatakan bahwa CRI adalah indeks penilaian yang biasa digunakan untuk menyatakan seberapa baik warna cahaya diberikan kepada objek yang diterangi. CRI (color rendering index) diukur pada skala 1-100; semakin rendah nilainya, maka semakin kurang akurat untuk menggambarkan warna yang ditimbulkan dalam bola lampu. Itulah sebabnya, ketika anda membeli bola lampu, pastikan untuk memeriksa CRI nya untuk memastikan bahwa anda mendapatkan bola lampu terbaik untuk efek pencahayaan yang anda inginkan.
3. Bola Lampu
Pencahayaan untuk pemotretan dalam ruangan yang terbaik dimulai dengan memilih bola lampu yang terbaik dalam pemotretan. Bola lampu yang anda pilih tergantung pada pilihan anda tentang efek warna cahaya yang anda inginkan dalam pemotretan anda.
Berikut ini adalah 3 titik pencahayaan (3 lighting points) yang sering digunakan oleh setiap fotografer untuk mengambil gambar di dalam ruangan.
1. Key Light
Pada ruangan yang gelap, key light (lampu utama) akan menjadi sumber utama cahaya anda dalam menerangi subjek. Key light (lampu utama) akan bertindak sebagai ‘sorotan’ untuk menggantikan posisi cahaya matahari secara langsung. Tempatkan lampu utama antara 15 sampai 45 derajat ke satu sisi subjek anda, baik kiri atau kanan tergantung pada keinginan anda. Hal ini untuk memastikan bahwa satu sisi diterangi sementara yang lain dikemas dalam bentuk bayangan.
2. Fill Light
Kecuali anda ingin memotret subjek anda sesering mungkin, maka anda memerlukan cahaya tambahan. Cahaya tambahan tersebut dikenal dengan istilah ‘fill light’ yaitu cahaya lampu yang dipersiapkan untuk melengkapi cahaya utama. Fill light meminjamkan lebih banyak cahaya untuk pemotretan anda. Disamping itu juga, Fill light akan membuat subjek anda lebih nampak / terlihat, dan melembutkan cahaya yang dipancarkan dari lampu utama (key light). Cahaya tambahan ini (fill light) pada umumnya harus ditempatkan pada sisi yang berlawanan dengan cahaya utama (key light).
3. Back Light
Bukanlah suatu yang mengherankan jika lampu belakang (back light) ditempatkan di belakang subjek anda, karena hal itu digunakan untuk menerangi subjek anda dari belakang. Tujuan dari penggunaan lampu belakang (backlight) ini adalah untuk melengkapi key light dan fill light dalam menciptakan garis terang di sekitar subjek anda serta memberikan sorotan yang tajam untuk memberikan penampilan 3-dimensi.
Kesimpulan
Ada begitu banyak teknik untuk mengambil gambar yang bagus di dalam ruangan yang bisa anda dapatkan, baik itu lewat internet, buku, dan lain-lain. Namun, satu hal yang harus diingat bahwa semuanya itu memerlukan proses. Semakin sering anda melakukan pemotretan di dalam ruangan, maka teknik anda pun akan semakin meningkat. Segala sesuatu dimulai dengan kemauan. Jika anda mau, pasti anda bisa. Pada awalnya memang sulit, tapi dengan belajar dari setiap kesalahan yang anda lakukan akan menolong anda untuk menjadi seorang fotografer professional. Gunakanlah pencahayaan yang sesuai setiap kali anda melakukan pemotretan di dalam ruangan, karena cahaya dapat memberikan efek yang baik ataupun buruk tergantung pada penggunaannya. Manfaatkanlah setiap kesempatan yang ada untuk menghasilkan foto yang sesuai dengan keinginan anda.
Demikianlah artikel yang bisa kami sediakan buat anda. Kiranya artikel ini bisa bermanfaat. Selamat mencoba …