Canon 7D vs Canon 5D mark II
Pada tingkatan EOS, Canon EOS 5D Mark II diposisikan di atas 7D, walau demikian, kedua model ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan senjata pamungkasnya, full frames sensors, 5D Mark II masih merupakan kamera yang mampu menghasilkan gambar dengan kualitias terbaik melebihi kamera manapun dalam tingkatan EOS.
Dengan full frame sensor, artinya anda memiliki viewfinder yang lebih besar dan tidak ada field-reduction pada lensa. Tetapi penting untuk diingat meski memiliki kualitas gambar terbaik tidak serta merta menjadikan kamera ini sebagai kamera yang lebih baik bagi setiap fotografer, dalam hal ini, EOS 7D masih menjadi yang teratas.
Di sisi lain, EOS 7D dilengkapi dengan pilihan HD movie mode, continuous shooting yang dua kali lebih cepat (8 vs 3.9 fps), optical viewfinder yang sedikit lebih cepat dengan 100% coverage dan on-demnd graphic, 19-point AF system yang lebih mutakhir, screen dengan glare yan lebih rendah, built-in flash dengan kemampuan wireless transmitter, metering yang telah dikembangkan, electronic levelling gauge dan body yang lebih kokoh.
Tak dapat dipungkiri, Canon dibubuhi pilihan 24 dan 25 fps pada 5D Mark II dengan update firmware yang lebih maju, tetapi tetap saja, keseluruhan feature set pada Canon 7D masih lebih baik meski harganya relative lebih terjangkau. Hal ini tentu saja membuat 7D menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan jika anda senang menggunakan shooting action mode, atau jika anda tidak suka menunggu movie frame rates yang bisa disesuikan.
Jika anda bisa membiasakan diri tanpa embel-embel yang dimiliki 7D dan tidak begitu berhasrat dengan 9-point Af system, 3.9fps continuous shooting, juga tanpa built-in flash limiting, makan 5D Mark II adalah kamera yang tepat yang akan menyajikan gambar dengan kualitas terbaik dari Canon. Sekali lagi, jika anda bersedia mengabaikan kecepatan demi memperoleh hasil yang lebih berkualitas, anda tidak akan menyesal merogoh kocek demi Canon 5D Mark II
Canon 7D vs nikon d300s
Tidak diragukan lagi, bahwasanya Nikon D300 adalah rival utama EOS 7D. Di masa lalu Canon dan Nikon bersaing dengan berusaha saling mendahului satu sama lain, misalnya EOS 50D yang boleh dikata merupakan gabungan antara D90 dengan D300. Tetapi dengan EOS 7D, Canon bertujuan bersaing secara head to head dengan Nikon dalam hal menarik minat pengguna DSLR di pasaran.
Karenanya, terdapat kesamaan-kesamaan tertentu antara dua rival ini. Di antaranya, keduanya memiliki kualitas produksi yang matang, sensor CMOS yang setara dengan APS-C, viewfinder 100% dengan ukuran yang nyaris sama, keduanya memiliki 3 in screen dengan resolusi VGA, flas guns dengan built-in wireless control, HDMI ports, on-demand LCD graphics pada viewfinder, external microphone jack untuk movie mode, electronic levelling gauge, metering system yang mampu mengolah informasi warna, dan shutter block dengan 150k actuations. Kedua model kamera ini juga didukung dengan kemampuan merekam HD video, continuous shooting yang super cepat, dan AF system yang semakin mutakhir.
Di antara beberapa kesamaan di atas, keduanya pun memiliki perbedaan. Canon sedikit berbangga dengan 18 megapixel sementara Nikon hanya 12 megapixel. Ketika dipasangkan dengan lensa yang lebih baik, tentu saja semakin hebat dalam meghasilkan gambar yang lebih detail ketimbang D300.
Jika dibandingkan lebih jauh, 7D memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi, dengan sensitifitas maximum double (12800 ISO versus 6400 ISO), continuous shooting yang relative lebih cepat, serta pilihan resolusi HD video dan frame rates, sementara D300s hanya 1280×720 yang dipermantap dengan 24fps. 7D juga dilengkapi dengan software free remote control.
D300s menggusung dual memory card slots yang memungkinkan penggunanya untuk menjepret dua gambar secara sekaligus dan secara otomatis tersimpan pada dua memory tersebut sebagai backup, atau file RAW pada memory yang satu dan file JPEG pada yang lainnya. Kamera ini juga dilengkapi dengan exposure bracketing yang lebih baik (lebih dari Sembilan frame sementara 7D yang hanya 3 frame), bult-in intervalometer dan banyak auto-focusing points lainnya (51 versus 19). Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, D300s tidak memiliki kemampuan zoning dan pilihan AF yang inovatif lainnya yang ada pada Canon 7D . Bagaimanapun, Meskipun Nikon D300s memiliki melampaui Canon 7D dengan dual card slot, 51 AF points dan exposure bracketing, tetapi secara keseluruhan, feature Canon masih lebih lengkap.
KESIMPULAN
Ketika Canon EOS 7D diperkenalkan pada awal September 2009, banyak orang yang kecewa karena sensor full-framenya yang terbatas. Tetapi jika ditinjau lebih lanjut, 7D merupakan APS-C DSALR yang fantastik yang termasuk dalam 5 kamera terbaik.
Diciptakan nyaris serupa dengan 5D Mark II, Canon 7D tidak hanya dilengkapi dengan sensor yang lebih kecil baik ukuran maupun megapixelnya. Kamera ini disempurnakan dengan fitur-fitur dan teknologi baru yang unik untuk kamera dengan EOS system, di antaranya: auto-focus yang mumpuni, dengan 19-points system yang lebih cepat dan lebih akurat, serta sejumlah opsi baru yang signifikan lainnya. Metering system, processing dan operation times, optical viewfinder dan flash system-nya pun semakin dikembangkan, sehingga EOS 7D merupakan kamera DSLR Canon yang paling lengkap saat ini.
Yang juga tidak kalah penting untuk diingat, bahwa Canon tidak pernah lupa untuk menciptakan kamera yang mampu menghasilkan gambar berkualitas. Dengan sensor CMOS 18 megapixel terbaru dan ISO yang semakin dikembangkan, 7D mampu meminimalkan noise mulai dari ISO 100 hingga ISO 1600. Bahkan dengan 3 setting tercepat 3200-12800, Canon 7D mampu memproduksi gambar yang sempurna.