Mode dari kamera digital

Aperture Priority

Mode ini sangatlah baik untuk digunakan pada momen2 seperti berikut:

  • Fotografer ingin mengontrol aperture atau diafragma dari lensa kamera, tanpa memikirkan speed (kecepatan).
  • Dalam pemotretan dokumentasi atau foto liputan, yang biasanya mendapatkan kondisi lighting yang beragam. Tapi pastikan kondisi2 lighting tersebut tidak terlalu drastis perbedaannya dan keadaan ISO nya kurang lebih sama.

Contoh keadaan yang tepat untuk menggunakan mode ini, adalah saat pemotretan dokumentasi pada siang hari di luar ruangan. Kadang kita harus memotret beberapa orang sekaligus, maka gantilah diafragma menjadi lebih sempit (f5.6 – f8.0) agar semuanya fokus. Dan jika ingin meng-candid seseorang saja, gantilah diafragma menjadi lebar (f1.2 – f2.8) agar background nya menjadi bokeh dan potret anda sempurna.

Tips untuk menggunakan mode aperture priority (atau di Canon simbolnya Av):

  • pertama yang harus dilakukanadalah memutuskan depth of field (ruang fokus) yang diinginkan. Apakah mau menonjolkan 1 objek saja, atau seluruh nya harus fokus?
  • Set diafragma untuk mendapatkan ruang fokus tersebut. Untuk mendapatkan ruang fokus yang lebar, gunakan diafragma yang sempit, dan sebaliknya.
  • Kemudian, test shoot sekali. Jika speed yang dihasilkan kurang dari 1/60, sebaiknya ISO anda naikkan.
  • Test shoot sampai speed yang didapatkan adalah di range yang aman dari ‘shake’, yaitu sekitar 1/60 – 1/200 detik.

Speed Priority

Di mode ini, fotografer lah yang menentukan kecepatan kamera merekam cahaya. Diafragma diatur secara otomatis oleh kamera. Mode ini patut dipakai jika ingin memainkan efek speed, contohnya:

  • teknik panning – di mana fotografer ingin merekam sebuah objek yang bergerak secara jelas, namun backgroundnya yang blur. Untuk teknik ini, gunakan kecepatan sekitar 1/15 – 1/30.
  • Sport photography, di mana kecepatan tinggi sangat penting untuk menangkap aksi dan gerakan dari sang atlet.
  • Efek zoom.
  • Efek “slow speed” untuk merekam air terjun, langit yang bergerak, dan lain sebagainya.

Manual Mode

Di mode ini, anda perlu mengatur 3 variable yang ada pada kamera anda, yaitu, ISO, kecepatan dan bukaan diafragma. Cara untuk menggunakan mode manual pada kamera digital anda, secara bertahap adalah sebagai berikut:

  1. Yang paling pertama, anda harus menentukan diafragma. Apakah anda ingin foto nya tajam semua? Atau mau fokus pada satu objek saja?
  2. Kemudian tentukan kecepatan. Efek apa yang anda ingin capai? Jika tidak ingin melakukan efek slow-speed, atasilah shake dari tangan, gunakan speed 1/60 – 1/200
  3. Terakhir, tentukan lah ISO untuk mendapatkan pencahayaan yang diinginkan.

Kapankah kita sebaiknya menggunakan mode manual?

  • Situasi yang sulit dibaca oleh metering yang normal
  • Situasi yang ter-kontrol
  • Lighting di lokasi pemotretan tidak berubah
  • Perpaduan antara flash dan cahaya natural

Bulb mode

Mode ini persis seperti manual, di mana kita dapat mengatur ketinga elemen yaitu diafragma, ISO dan kecepatan. Namun, perbedaannya ada pada kecepatan, di mana shutter akan terus terbuka selama tombol shutter ditekan.

Mode ini sering digunakan untuk situasi seperti berikut:

  • Foto kembang api
  • Foto petir/kilat
  • Foto yang memerlukan speed yang lebih lambat dari 30 detik, misalnya foto “star trail” atau air terjun.

Demikianlah ringkasan dari mode kamera digital terbaru di saat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu anda memutuskan mode manakah yang tepat pada saat pemotretan anda berikutnya.

 

 

Scroll to Top